Liputan6.com, Jakarta - Liga 1 2017 memang baru berjalan dan memasuki pekan kelima. Namun, panasnya persaingan bikin pelatih-pelatih mulai terancam dipecat dari kursinya.
Sejauh ini, sudah ada tiga korban dari ganasnya persaingan Liga 1. Didahului oleh Hans-Peter Schaller yang harus angkat kaki dari Bali United, Laurent Hatton di PS TNI, teranyar Timo Scheunemann yang mengundurkan diri dari Persiba Balikpapan.
Baca Juga
Jalan instan tampaknya masih menjadi salah satu opsi bagi klub Liga 1. Sebenarnya bila fair, tiga pelatih itu baru saja menjalani setidaknya tiga pekan di Liga 1. Masih butuh proses untuk membentuk tim, terlebih sebagian besar pelatih baru tangani klub sebelum kompetisi dimulai.
Sayangnya, pelatih menjadi sosok pertama yang disalahkan kala tim tersebut gagal cemerlang. Padahal, tak sepenuhnya juru taktik bersalah, para pemain pun ikut bertanggung jawab atas buruknya performa tim.
Ada lima pelatih dari Liga 1 lainnya yang terancam lengser dari posisinya. Siapa saja mereka? Berikut Liputan6.com sajikan:
Advertisement
Liestiadi
5. Liestiadi
Jelang jalani pekan perdana, Persipura Jayapura resmi merekrut Liestiadi untuk gantikan Alfedo Vera. Tak mudah bagi eks pelatih Gresik United itu untuk langsung tune-in, mulai dari faktor waktu adaptasi, sampai tim yang sebagian besar peninggalan Lessa.
Menggantikan Vera yang sukses bawa Mutiara Hitam juara TSC 2016 memang berat. Alhasil, dalam lima pekan awal ini, Liestiadi kesulitan.
Dia hanya sanggup bawa Persipura sementara duduk di posisi 8 dengan dua kemenangan, satu imbang dan dua kekalahan. Tekanan mulai menghantui Liestiadi, bukan tak mungkin posisinya akan lengser andai tak juga bawa Mutiara Hitam ke posisi semestinya.
Advertisement
Osvaldo Lessa
4. Osvaldo Lessa
Ada ekspetasi besar kala Sriwijaya FC memutuskan untuk menunjuk Osvaldo Lessa di Liga 1. Lessa diharapkan bawa SFC berjaya dan lebih baik ketimbang masa Widodo C. Putro.
Namun demikian, kenyataan tak semudah membalikkan telapak tangan. Ya, pelatih asal Brasil tersebut nyatanya belum juga bikin Albeto Goncalves cs mengilap.
Dari empat laga awal, dia cuma membawa Laskar Wong Kito meraih satu kemenangan, sementara lainnya diraih satu imbang, dan dua kekalahan. Rumor beredar kalau Lessa mulai didesas-desuskan bakal tercelat andai tak bisa bikin SFC bangkit dalam beberapa laga ke depan.
Hanafi
3. Hanafi
Sepak terjang Hanafi yang lumayan bawa tim Perseru Serui mengejutkan, nyatanya tak bisa menular ke Gresik United. Terbukti, GU saat ini dalam kondisi kritis.
Sudah jalani lima pekan, GU di tangannya belum sekalipun meraih kemenangan. Mereka hanya berhasil raih satu imbang, dan empat kekalahan.
Saat ini, posisi GU ada di dasar klasemen. Patut diingat, ini bukan lagi TSC, karena tiga klub terbawah akan terdegradasi. Hanafi harus putar otak lebih keras agar posisinya terselamatkan.
Advertisement
Herry Kiswanto
2. Herry Kiswanto
Sebelum liga berjalan, Persela Lamongan sebenarnya layak diperhitungkan. Kedatangan sejumlah pemain kelas, seperti Samsul Arif, hingga berstatus marquee player, yakni Jose Manuel Barbosa Alves memunculkan ekspektasi.
Akan tetapi, lagi-lagi kenyataannya Herry Kiswanto yang cukup sukses bersama PSS Sleman tak bisa bawa Laskar Joko Tingkir buktikandiri. Baru satu kemenangan yang diraihnya untuk Persela.
Kini, Persela sendiri masih terpaku di urutan ke-15 klasemen dengan cuma 3 poin dari empat laga. Pelatih yang karib disapa Herkis itu wajib bangkitkan gairah permanan Persela, mengingat materi pemain yang sudah mumpuni. Jika tidak, pemecatan bukan hal mustahil terjadi.
Stefano Cugurra Teco
1. Stefano Cugurra Teco
Persija Jakarta resmi mengumumkan Stefano Cugurra Teco sebagai pelatih untuk Liga 1. Sepak terjangnya di Liga Thailand membuat Persija memasang target tinggi, yakni finis lima besar.
Namun demikian, sampai empat pekan awal, Teco belum bisa buktikan tangan dinginnya. Memulai liga dengan baik, grafik permainan Persija malah menurun, yakni seri, dan dua kali kalah.
Dirut Persija, Gede Widiade, sejatinya menjamin posisi Teco. Namun, andai dalam beberapa laga ke depan Persija masih absen menang, bukan tak mungkin, pelatih asal Brasil itu akan jadi korban selanjutnya. (I. Eka Setiawan)
Advertisement