Kriteria Striker Timnas Indonesia U-22 Favorit Luis Milla

Luis Milla ingin penyerang timnas memenuhi beberapa persyaratan.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 11 Mei 2017, 08:36 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2017, 08:36 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-22, Hansamu Yama Pranata (kedua kiri) merayakan gol saat melakoni internal game di Lapangan SPH Karawaci, Tangerang, Banten, Rabu (10/5/2017). Internal game ini bagian persiapan menuju TC di Bali.
Pemain Timnas Indonesia U-22, Hansamu Yama Pranata (kedua kiri) merayakan gol saat melakoni internal game di Lapangan SPH Karawaci, Tangerang, Banten, Rabu (10/5/2017). Internal game ini bagian persiapan menuju TC di Bali. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 memperlihatkan kekurangan di lini depan sejak uji coba perdana. Meski bagus dalam penguasaan bola, timnas masih minim kualitas soal penyelesaian akhir.

Saat melakoni laga persahabatan perdana melawan Myanmar, Timnas Indonesia menyerah 1-3. Lalu, mereka hanya bisa bermain imbang tanpa gol melawan Persija Jakarta. Menghadapi tim Liga 2 Persita Tangerang, timnas meraih kemenangan 2-1.

Karenanya, dalam setiap pemusatan latihan (TC), pelatih Luis Milla selalu menekankan finishing. Bima Sakti, asisten pelatih Timnas Indonesia U-22, pun membeberkan soal kriteria yang dicari Luis Milla untuk posisi striker.

"Striker yang punya penyelesaian bagus, fighting spirit, lalu bisa menjadi target man, dan harus bisa memaksimalkan peluang sebaik mungkin. Dari beberapa pemain, sudah ada gambaran bagi pelatih. Selain menilai dari hasil TC, pelatih juga menilai dari penampilan di klub," kata Bima Sakti, Rabu (10/5/2017).

Pada TC timnas yang bergulir 7-10 Mei 2017 di Lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH) Karawaci, Tangerang, Luis Milla hanya memanggil dua striker. Mereka adalah Marinus Mariyanto dan Yabes Roni. Namun, Luis Milla mencoba melakukan beberapa variasi saat internal game digelar.

Variasi Luis Milla

Terlihat beberapa pemain tak mengambil peran yang biasa mereka lakukan bersama klub. Salah satunya adalah Saddil Ramdani. Meski berposisi asli sebagai winger kiri, pada internal game ia dimainkan sebagai bek sayap.

Marinus pun tak hanya bertugas sebagai penyerang tengah. Terkadang ia kerap bertukar posisi dengan Febri Hariyadi untuk lebih menyisir sisi lapangan. Menurut Bima Sakti, variasi tersebut dilakukan agar kualitas setiap pemain terlihat.

Pemain Timnas Indonesia U-22, Septian David Maulana (tengah) bersama Yabes Roni usai menjalani internal game di Lapangan SPH Karawaci, Tangerang, Banten, Rabu (10/5/2017). Internal game ini persiapan menuju TC di Bali. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

"Pelatih memberi kesempatan kepada semua pemain untuk menunjukkan potensi mereka di setiap TC. Semuanya punya peluang besar untuk masuk line-up. TC kali ini menekankan pressing bersama-sama, juga organisasi bertahan, dari mulai belakang, tengah, sampai depan. Saya lihat semua pemain bermain dengan maksimal," tuturnya.

Setelah menjalani TC hingga 10 Mei, para pemain kembali ke klub masing-masing untuk tampil di Liga 1 2017. Nantinya, mereka akan kembali berkumpul untuk menjalani TC di Bali pada 22-28 Mei. Selama di sana, timnas Indonesia akan melakoni dua laga uji coba, melawan tim luar pada 25 Mei dan Bali United pada 27 Mei.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya