Liputan6.com, Jakarta - Elemen budaya Tiongkok dengan potongan kerah Shanghai atau cheongsam pada busana, biasanya menjadi inspirasi utama untuk tampilan Tahun Baru China atau Imlek yang datang sebentar lagi. Sederet busana yang sarat dengan estetika tradisional akan menjadikan penampilan Anda pada Imlek 2025 nanti stylist dan tetap anggun.
Memasuki Tahun Ular Kayu, yang diyakini sebagai masa perubahan dan transformasi, Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese mempersembahkan koleksi terbaru mereka bertajuk "Gái Shan". "Koleksi ini mengangkat tema perubahan menuju hal yang lebih baik, dengan menghadirkan cheongsam yang memadukan estetika tradisional dengan sentuhan modern yang selaras dengan gaya hidup masa kini," ungkap Sebastian Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 10 Januari 2025.
Advertisement
Tim Lifestyle Liputan6.com pun mendapat kesempatan untuk menyaksikan langsung trunk show koleksi sekaligus sesi afternoon tea di 8 Table, Hotel Mulia Jakarta. Koleksi Gái Shan menggambarkan filosofi perbaikan berkelanjutan, menjembatani tradisi yangkaya dengan kehidupan modern.
Advertisement
Adapun cheongsam dalam koleksi ini hadir dengan palet warna elegan seperti off white, beige, emerald, soft pink, coral red, dan grey. Warna-warna ini dipilih untuk merepresentasikan keseimbangan antara kelembutan dan kekuatan, sekaligusmemberikan nuansa segar yang modern dan relevan.
"Setiap detail pada rancangan mencerminkan harmoni antara masa lalu dan masa kini untuk menginspirasi generasi muda untuk merangkul dan mengembangkan budaya mereka dengan penuh kebanggaan," sambung pria yang akrab disapa Seba tersebut.
Perpaduan Elemen Tradisional dan Modern
Elemen tradisional yang berpadu sisi modern ini terlihat dari pemilihan siluet busana. Kerah cheongsam berpadu dengan potongan maxi untuk outer, termasuk lengan balon dan atasan crop top berpadu rok pensil yang mengungkap modernitas busana di kalangan anak muda.
Kesan ramping untuk gaun koleksinya juga banyak menerapkan model tanpa lengan. Tak kesan anggun, deretan koleksinya juga tampil mewah lewat banyaknya embellishment yang berkilau sehingga tanpa memakai perhiasan mencolok pun pemakainya sudah sangat glamor.
Di awal pegelaran, memang tampil warna-warna kalem. Namun ada pula pilihan palet yang "ngejreng" seperti pink fuchisia, hijau emerald, serta nuansa yang agak ramai seperti motif polkadot.
Tak hanya busana wanita, Seba ikut merancang beberapa busana pria lewat eksplorasi kerah cheongsam dalam palet putih, hitam, dan pink salmon. Namun yang menarik, ada pula tampilan atasan kerah cheongsam tanpa lengan hingga potongan celana baloon yang memberi kesan santai di momen Imlek.
Seba pun mengungkap bahwa koleksi Gai Shan lebih dari sekadar koleksi. Busana tersebut juga merupakan sebuah perayaan nilai-nilai budaya, inovasi, dan keindahan. Lewat koleksi ini, sang desainer ingin mengajak fashionista untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2025 dengan harapan, transformasi, dan kecantikan yang abadi.
Advertisement
Fakta Tentang Cheongsam
Perayaan Imlek memang identik dengan makanan dan baju khas. Nuansa berwarna merah kian lengket saat tahun baru itu. Mulai dari aksesori, perhiasan emas dan perhiasan berlian sampai makanan khas tak luput menyemarakan momen tersebut.
Untuk busana, Cheongsam jadi pakaian khas yang sering digunakan dalam perayaan Imlek. Cheongsam merupakan busana tradisional para wanita Tionghoa yang identik dengan bentuk kerah yang khas. Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta menarik dari busana sarat budaya ini.
Istilah cheongsam biasanya digunakan oleh orang Barat untuk merujuk pada qipao perempuan. Tetapi , secara harfiah ini berarti baju atau baju panjang dengan potongan longgar.
Untuk motif, cheongsam mempunyai bentuk vintage. Dengan potongan kerah samping dan panjang sampai lutut. Warna cheongsam identik dengan warna merah. Hal itu digunakan bukan tanpa alasan. Dalam filosofi China, merah memiliki arti yang luar biasa yaitu kemakmuran dan kebahagiaan.
Cheongsam Memiliki Variasi Kerah
Kancing yang ada di dasar kerah Mandarin dikenal sebagai pankou dan terdiri dari tiga jenis utama: Lurus, bunga sederhana dan rumit. Yang pertama paling banyak ditemukan dan dua yang terakhir sebagai ornamen dekoratif.
Hal lain yang harus diperhatikan dalam cheongsam adalah motif print-nya. Phoenix Cina, juga dikenal sebagai fenghuang, melambangkan penyatuan pria dan wanita, dan sering ditemukan dalam cheongsam pernikahan.
Dua burung bangau adalah pemandangan yang populer, dan melambangkan kebahagiaan ganda. Akhirnya, naga berfungsi sebagai metafora untuk kekuatan, kekuatan, serta keberuntungan.
Sebelumnya, perancang busana Yosep Sinudarsono sempat mengatakan bahwa penggunaan busana khususnya menyambut perayaan Imlek tak melulu harus busana baru. Ia pun lebih menyarankan untuk pandai padu padan outfit.
Yosep juga memberikan opsi lain dengan memadukan baju dengan outer dengan kerah cheongsam. Penggunaan outer ternyata juga banyak digandrungi. Bukan tanpa alasan, tetapi lebih kepada nilai tepat guna yang jadi unggulan.
Advertisement