Harga Perjudian MU demi Lolos Liga Champions

MU hanya bisa memburu tiket Liga Champions musim depan melalui Liga Europa.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 15 Mei 2017, 17:15 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2017, 17:15 WIB
Gelandang Manchester United (MU), Marouane Fellaini, rayakan gol krusial ke gawang Celta Vigo pada semifinal Liga Europa. MU mempertaruhkan tiket Liga Champions dengan menjuarai Liga Europa.
Gelandang Manchester United (MU), Marouane Fellaini, rayakan gol krusial ke gawang Celta Vigo pada semifinal Liga Europa. MU mempertaruhkan tiket Liga Champions dengan menjuarai Liga Europa. (AFP/Miguel Riopa)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) resmi mempertaruhkan segalanya demi tiket Liga Champions. Mereka tidak mungkin memburu tempat kompetisi paling bergengsi antarklub Eropa itu dari jalur liga setelah ditumbangkan Tottenham Hotspur 1-2 di White Hart Lane, Minggu (14/5/2017).

Kekalahan tersebut membuat perolehan angka maksimal MU musim ini sebesar 71. Anak asuh Jose Mourinho tidak mungkin mengejar Manchester City, penghuni posisi 4 di klasemen sementara, yang sudah memiliki 72 poin.

Perjudian MU terlihat dari strategi Mourinho yang melakukan delapan perubahan di tim. Sosok asal Portugal itu juga melakukannya pada duel versus Arsenal, Minggu (7/5/2017). Dia memilih fokus ke dua duel semifinal Liga Europa kontra Celta Vigo.

Strategi Mourinho terbayar lewat kemenangan agregat 2-1. The Red Devils selanjutnya menghadapi Ajax Amsterdam di Friends Arena, Stockholm, Swedia, Rabu (24/5/2017).

Mourinho mengaku tidak keberatan mengorbankan posisi 4 besar Liga Inggris. Sebab, Liga Europa juga memberi MU kesempatan melengkapi koleksi trofi kompetisi Eropa. Mereka sebelumnya pernah menjuarai Piala/Liga Champions dan Piala Winners.

"Saya tidak tahu klub lain seperti apa. Tapi, bagi MU, lebih penting memenangkan titel ketimbang 4 besar Liga Inggris," kata Mourinho, dikutip situs resmi klub.

"Kami tahu apa yang kami lakukan. Kami bisa memenangkan gelar ketiga musim ini (setelah Community Shield dan Piala Liga Inggris). Kami tahu kekalahan akan berujung kegagalan lolos Liga Champions. Namun, yang terpenting tetap kesempatan meraih prestasi. Mungkin ada klub lain yang iri dengan posisi kami saat ini," sambungnya.

Pemain muda Axel Tuanzebe (kanan) mendapat kesempatan membela tim utama MU karena badai cedera dan padatnya jadwal. (AP Photo/Frank Augstein)

Liga Inggris Pengganggu

Mourinho kini menyoroti dua laga sisa Liga Inggris, melawan Southampton, Rabu (17/5/2017), dan Crystal Palace, Minggu (21/5/2017). Dia menyebut partai tersebut sebagai pengganggu persiapan timnya.

Sebab, daftar cedera The Red Devils sudah kehilangan Ashley Young, Luke Shaw, Marcos Rojo, Zlatan Ibrahimovic, atau Tim Fosu-Mensah fit. Sementara Wayne Rooney, Juan Mata, Phil Jones, atau Chris Smalling belum 100 persen karena lama tidak merumput.

"Sekarang Liga Inggris bukanlah ajang yang ingin kami lakoni. Sebenarnya kami bukannya memilih Liga Europa. Kami terpaksa. Kami tidak mungkin memburu dua kompetisi dengan kondisi sekarang," tutur Mourinho.

Prioritas Semata

Reaksi para pemain Liverpool setelah gagal meraih gelar juara Liga Europa usai ditaklukkan Sevilla 3-1 pada pertandingan final, di St Jakob-Park, Basel, Rabu atau Kamis (19/5/2016) dini hari WIB.

Pendekatan MU sebenarnya bukan taktik baru. Sevilla juga melakukannya ketika memburu tiket Liga Champions melalui Liga Europa pada musim lalu. Kebijakan tersebut membuat klub Andalusia ini menderita kekalahan di tiga duel terakhir La Liga.

Namun, strategi Sevilla berbuah manis. Usai menyisihkan Shakhtar Donetsk di semifinal, mereka menumbangkan Liverpool 3-1 pada pertandingan pamungkas. Sevilla pun mencatat hattrick gelar Liga Europa secara beruntun.

"Kita bermain untuk memenangkan gelar. Maka kami tidak boleh membuang kesempatan ini. Seluruh pemain sudah bekerja keras mencapai final," ungkap gelandang MU Marouane Fellaini.

"Sekarang kami perlu menuntaskan perjuangan. Ajax bukan lawan mudah. Tapi kami tahu cara menghentikan mereka," sambungnya.

Dampak Finansial

Hanya waktu yang dapat menjawab hasil perjudian MU. Yang jelas, harga yang harus mereka bayar tidak akan murah. Kegagalan lolos Liga Champions membuat pendapatan klub berkurang.

Hal tersebut berpotensi mengurangi agresivitas mereka di pasar transfer. Padahal The Red Devils berencana merekrut banyak pemain mahal demi meningkatkan daya saing di domestik dan Eropa. 

MU juga terkena denda dari sponsor. Berita yang beredar di media menyatakan adidas tidak perlu membayar penuh sesuai kesepakatan jika The Red Devils gagal lolos Liga Champions.

Adidas dan MU menandatangani kontrak bernilai 750 juta pound sterling dalam durasi 10 tahun yang berlaku sejak 2015. (adidas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya