Liputan6.com, Jakarta Real Madrid masih larut dalam kegembiraan setelah meraih gelar juara Liga Sanyol musim kompetisi 2017. Gelar itu diraih dengan mengalahkan Malaga 2-0 pada laga terakhir di Rosaleda, Minggu.
El Real juara setelah membukukan 93 poin dari 38 laga. Madrid unggul tiga poin atas juara bertahan Barcelona yang harus puas mengakhiri liga di posisi 2. Ini menjadi trofi LaLiga pertama Madrid sejak musim 2012.
Baca Juga
Skuat asuhan Zinedine Zidane ini, pantas bersyukur bisa memenangi gelar La Liga. Mereka harus "susah payah"Â berjuang selama 38 pekan untuk mengumpulkan poin demi poin. Bahkan, Real Madrid harus bersaing dengan rival terberatnya Barcelona hingga pertandingan akhir musim.
"Ini akhir dari semuanya, ini yang tersulit dan juga terindah. Liga Spanyol adalah yang terbaik menurut saya dan rasanya luar biasa untuk memenangkannya permainan ini. Saya sangat senang," kata Zidane.
Ada banyak faktor yang membuat Madrid merengkuh sukses musim ini. Ditengah persaingan ketat di antara tim, serta membagi fokus di dua kompetisi, Madrid masih mampu mempertahankan konsistensi dan permainan terbaiknya.
Berikut beberapa alasan dan faktor Real Madrid layak merengkuh trofi La Liga musim 2016-2017:
Advertisement
Pelatih
Pelatih Madrid Zinedine Zidane bisa menjadi kunci utama keberhasilan Madrid. Para pemain Madrid sangat menghormati pelatih asal Prancis itu, karenanya mereka dari awal sangat berambisi mempersembahkan gelar juara La Liga pertama untuk Zidane sebagai pelatih.
Madrid merupakan pengalaman pertama Zidane melatih di level senior. Sebelumnya Zidane cuma menukangi tim Castilla Madrid. Sewaktu memulai karier sebagai pelatih, banyak yang meragukan Zidane bakal sukses bersama Madrid.
Zidane mulai melatih Madrid Januari 2016. Mantan pemain Juventus itu dipromosikan presiden klub Florentino Perez dari tim Castilla untuk menangani Cristiano Ronaldo cs. Zidane menggantikan Rafael Benitez yang dipecat.
Perjalanan karier Zidane di tim senior Madrid tak terlalu mulus. Madrid sempat tertatih-tatih. Akibatnya muncul kabar Perez hanya akan memakai jasa Zidane sampai akhir musim saja.
Perlahan tapi pasti, Zidane mulai menunjukkan sentuhan emasnya. Dia berhasil meraih kemenangan pada debutnya di El Clasico sebagai pelatih. Madrid menekuk Barcelona 2-1. Sekaligus mengakhiri 39 laga tak terkalahkan Blaugrana.
Zidane menjadi pelatih pertama Madrid yang memenangkan El Clasico di laga debut sejak BerndsSchuster pada tahun 2007.
Kepiawaian Zidane dalam melatih makin terlihat di ajang Liga Champions. walau tak terlalu diunggulkan, Los Blancos berhasil melaju ke final melawan rival sekota Atletico Madrid.
Sukses Zidane ini tak lepas dari kejeliannya dalam menangani Cristiano Ronaldo. Zidane dengan lihai memaksimalkan kehebatan seorang Ronaldo.
Zidane pun tidak segan memberikan kesempatan kepada pemain-pemain muda, sesuatu yang jarang terjadi di era pelatih sebelumnya. Musim ini, Zidane mengorbitkan Lucas Vazquez, Mariano Diaz hingga Marco Asensio.
Advertisement
Tim
Real Madrid tidak menenangkan La Liga dalam 90 menit, namun lebih dari 38 pertandingan. Dan, mereka tidak menang dengan 11 pemain, tapi 22 orang.
Arti sebenarnya, Madrid musim ini memiliki materi pemain yang berlimpah. Bahkan, Zidane dikatakan memiliki 2 tim, yakni tim A dan B.
Ini tak lepas dari sikap Zidane, yang tidak segan memberi kesempatan kepada pemain-pemain muda, sesuatu yang jarang terjadi di era pelatih sebelumnya.
Di beberapa pertandingan terakhir tim Zidane A yang menang, tapi di Ipurua, El Molinón, Butarque, Riazor dan Los Cármenes, tim B yang mengumpulkan 15 poin penting.
Inilah perbedaan mencolok antara Madrid dengan penantang terdekatnya Barcelona dalam soal kedalaman skuat yang mereka miliki.
Saat beberapa pemain lapis kedua Barca seperti Andre Gomes, Denis Suarez dan Lucas Digne kesulitan, Zidane Zidane bisa menurunkan dua tim yang sama sekali berbeda tanpa mengalami penurunan kualitas.
Fakta bahwa Alvaro Morata dan Isco mampu mengungguli Gareth Bale dan Karim Benzema menunjukkan berapa banyaknya pilihan yang dimiliki Zidane, dan ia mampu meraciknya dengan bijak
Pemain
Pelatih Madrid Zinedine Zidane memuji kerja keras anak asuhnya. Menurut dia, para pemain sangat luar biasa.
Karena itu, kata Zidane, semua pemain harus mendapa pujian. Namun, khususnya untuk pemain yang sangat bekerja keras.
"Pesannya jelas bahwa semua pemain di sini sangat penting dan semuanya adalah kunci sukses kami," ujar Zidane.
Salah satu yang layak disebut pemain kunci adalah Cristiano Ronaldo. Pada pertengahan musim, muncul tanda-tanda bahwa Ronaldo mulai mengalami penurunan performa secara bertahap.
Bintang Portugal itu sering menghilang dalam pertandingan dan hanya mampu mencetak 10 gol di liga saat memasuki Januari.
Namun, kebijakan rotasi yang diterapkan Zidane membuatnya tetap segar dan ia mampu menjadi predator yang tajam dalam beberapa bulan terakhir. Rentetan gol yang dilesakkan Ronaldo mampu mengantarkan timnya meraih gelar dan ia sudah kembali tajam seperti sebelumnya.
Advertisement