Liputan6.com, Turin - Sedikitnya lima orang kritis akibat ledakan yang terjadi di Piazza San Carlo, pusat Kota Turin, Italia. Insiden itu terjadi saat warga tengah nonton bareng (nobar) laga final Liga Champions antara tim kebanggaan mereka, Juventus, melawan Real Madrid, Sabtu malam waktu setempat atau Minggu dini hari (4/6/2017) WIB.
Dilansir Football Italia, di antara kelima korban kritis tersebut, terdapat seorang bocah berumur empat tahun. Kabar terbaru bahkan menyebutkan bahwa jumlah korban terus meningkat menjadi 600 orang.
Advertisement
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, saat nobar Liga Champions berlangsung, terdapat sekitar 20.000 suporter Juventus di dekat lokasi ledakan. Ledakan terjadi ketika Real Madrid mencetak gol ketiga yang dikreasi oleh Cristiano Ronaldo, setelah menerima umpan tarik Luca Modrid dari sisi kiri pertahanan Juventus.
Sampai sejauh ini, belum diketahui pasti apa penyebab ledakan. Dugaan sementara menyebutkan bahwa ledakan berasal dari kembang api yang cukup besar.
Warga Turin sangat panik lantaran ledakan tersebut terjadi tak lama sejak insiden bom bunuh diri di Manchester belum lama ini.
Namun, ada pula yang menyebut bahwa penyebabnya berasal dari pintu gerbang baja yang jatuh ke pintu masuk kereta api bawah tanah di salah satu sisi area nobar, sehingga menghasilkan percikan api.
Karena panik, warga kemudian berhamburan dan mengakibatkan 600 orang mengalami luka-luka yang cukup serius. Lebih lanjut, tim medis berupaya menyadarkan bocah tersebut.
Tragedi Heysel
Salah seorang suporter menyebutkan, ledakan tersebut mirip Tragedi Heysel. Tragedi Heysel terjadi pada tanggal 29 Mei 1985. Saat itu tengah berlangsung pertandingan antara Liverpool dan Juventus di Piala Champions (Liga Champions saat ini). 39 orang meninggal dunia dan 600 lebih lainnya luka-luka akibat tragedi tersebut.
"Saya berada di sana saat kejadian. Saya sungguh terkejut. Itu seperti (Tragedi) Heysel," ucap salah seorang suporter yang meninggalkan area nobar sambil menangis.
Seorang suporter lainnya mengatakan, "Kami mendengar teriakan dan tiba-tiba ribuan orang mulai berdesakan keluar. Kami semua saling bertubrukan. Ada juga anak-anak yang kehilangan jejak orangtuanya."
"Itu bukan bom. Tapi itu terasa seperti ada bom karena itu sungguh membuat kekacauan," tambah suporter tersebut.
Simpati Pemain Juventus
Atas peristiwa tersebut, gelandang senior Juventus Claudio Marchisio menyampaikan rasa simpatinya melalui Twitter.
"Skuad Juventus mengetahui insiden tersebut dari sini (Inggris). Banyak di antara kami yang memiliki teman dan kerabat yang hadir di Piazza San Carlo," tulis Marchisio. (Abul Muamar)
Â
Advertisement