Berpisah dari Spanyol, Catalunya Terancam Tak Helat MotoGP Lagi

CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, menilai balapan MotoGP Catalunya terancam tak lagi dihelat jika daerah tersebut berpisah dari Spanyol.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 11 Okt 2017, 08:19 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2017, 08:19 WIB
MotoGP Catalunya
CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, menilai balapan MotoGP Catalunya terancam tak lagi digelar jika daerah tersebut berpisah dari Spanyol. (dok. MotoGP)

Jakarta Balapan MotoGP Catalunya terancam tidak akan digelar apabila wilayah itu resmi dari Barcelona. CEO Dorna, Carmelo Ezpelata, mengatakan, perlu kerjasama dan perizinan baru, karena selama ini MotoGP Catalunya di bawah pemerintah Spanyol.

Catalunya baru saja melakukan referendum untuk memisahkan diri dari Spanyol pada 1 Oktober 2017. Hasilnya, 90 persen masyarakat Catalunya setuju untuk memisahkan diri dari Spanyol. Akan tetapi, Pemerintah Spanyol menolak mengakui hasil referendum tersebut karena menilai hal itu ilegal. 

"Catalunya adalah balapan yang berada di tempat teritorial Spanyol. Jika tak ada masalah, maka balapan itu akan menjadi tontonan semua orang. Namun, Anda tetap harus melihat keadaan dan mendiskusikan masalah itu," kata Ezpelata seperti dikutip Marca, Selasa (10/10/2017).

Sirkuit Catalunya pertama kali menggelar balapan kelas premier pada 1996. Sejak saat itu sampai sekarang, sirkuit dengan panjang lintasan 4,6 km itu rutin menggelar balapan MotoGP.

Ezpelata mengakui pihaknya akan dengan senang jika Sirkuit Catalunya tetap menggelar balapan MotoGP ke depannya. Namun, Dorna siap berdiskusi soal masa depan balapan MotoGP di Sirkuit Catalunya.

"Dorna punya kontrak dengan Sirkuit Cataluya dan nantinya itu (kelanjutan balapan jika Catalunya merdeka) akan bergantung dari pemerintah setempat. Jika MotoGP Catalunya tetap berlangsung sebagaimana biasanya, Dorna akan sangat senang. Akan tetapi, jika kondisinya sekarang berbeda, maka kami harus membicarakan hal itu lagi," ucap pria asal Spanyol tersebut.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya