Liputan6.com, Lamongan - Sepak bola Indonesia berduka. Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda meninggal usai mengalami insiden di pertandingan lawan Semen Padang, di Liga 1, Minggu (15/10/2017).
Duka dirasakan hampir semua pemain sepak bola Indonesia, baik asing maupun lokal, termasuk pemain Timnas Indonesia. Kiper timnas Indonesia, Andritany Ardhiyasa, Satria Tama, dan sang pelatih Luis Milla, mengungkapkan duka mendalam lewat akun media sosial mereka.
Advertisement
Baca Juga
"Saya turut bersedih dan berduka atas kepergian sang kapten Choirul Huda. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. RIP," demikian tulis Luis Milla melalui akun Twitter dan Instagram, dalam bahasa Indonesia dan Spanyol.
Kiper muda Satria Tama berdoa dan mengajak semua untuk mendoakan almarhum.
"Innalilahiwainalillahirojiun...selamat jalan senior serta panutan saya dalam berkarier.. terima kasih untuk inspirasi nya.. semoga di lapangkan kubur nya.. di tempatkan di syurga... 🙏😇😇 aminn.. aminn.. yaroballamin #legend#idolasaya *mari luangkan sedikit waktu utk membaca alfatihah utk alm.. al fatihah."
"Selamat jalan kawan, semoga mendapat tempat yang terindah di sisi-Nya," demikian ditulis Andritany.
Choirul Huda meninggal di RSUD dr. Soegiri, Lamongan pada Minggu (15/10/2017) sore, setelah mengalami benturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues. Atas permintaan keluarga, Huda langsung dimakamkan di Sukomulyo, Lamongan, pada Minggu malam.
Tinggalkan Dua Orang Anak
Choirul Huda meninggalkan seorang istri dan dua anak. Sang penjaga gawang dikenal sebagai sosok yang sayang keluarga.
Istri penjaga gawang Persela Choirul Huda, Lidya Anggraeni, tak mampu menahan air mata ketika jenazah alamarhum suaminya tiba menggunakan mobil ambulance, Minggu (15/10/2017) malam. Keluarga Choirul menempati rumah di Jl. Basuki Rahmad, Lamongan.
"Huda sosok yang amat perhatian pada keluarga. Anaknya laki-laki semua. Satu masih SMP, satunya lagi masih SD," tutur Didik Ludianto, pelatih Persela U-19.
Advertisement