Gabung AC Milan Terburuk Sepanjang Sejarah, Bacca Tak Menyesal

Bacca merasa berjasa bantu AC Milan tampil lagi di kompetisi Eropa.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 20 Okt 2017, 00:00 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2017, 00:00 WIB
Carlos Bacca
Carlos Bacca saat masih berkostum AC Milan (AFP/Giuseppe Cacace)

Liputan6.com, Milan - Carlos Bacca merasa salah waktu ketika bergabung dengan AC Milan. Menurut striker internasional Kolombia itu, ia bergabung saat Rossoneri tengah terpuruk.

Bacca mencetak 34 gol dari 76 pertandingan dengan seragam AC Milan. Musim panas lalu dia hengkang ke Villarreal dengan status pinjaman dan opsi permanen 15,5 juta euro di akhir musim.

"Tahun-tahun di Milan memuaskan saya secara personal. Saya mencapai target pribadi. Itu bisa menjadi lebih baik, tapi perlu bantuan direktur dan tim," kata Bacca, seperti dilansir Football Italia.

"Saya bergabung ketika AC Milan di masa terburuk sepanjang sejarah. Setelah 30 tahun Presiden Berlusconi menjual klub, kemudian pelatih Vincenzo Montella, dan pemilik baru dengan ide berbeda," tuturnya.

Rossoneri membeli Bacca dari Sevilla pada musim panas 2015. Kala itu, AC Milan merogoh kocek sedalam 30 juta euro untuk memboyong Bacca.

"Saya pergi dengan kepala terangkat tinggi, karena Milan berada di Eropa dan saya berkontribusi untuk itu," ungkap pemain berusia 31 tahun itu.

"Saya senang Milan kembali ke Eropa. Itutujuan saya saat meninggalkan Sevilla," ucap Bacca.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya