Jakarta - Bagi Anda pecinta sepak bola, nama-nama seperti Harry Kane, Dele Alli, Marcus Rashford sampai Radja Nainggolan, tentu tak asing lagi. Harry Kane menjadi pemain kunci Tottenham Hotspur dan Timnas Inggris.
Baca Juga
- Harga Harry Kane Lebih Mahal daripada Mbappe
- Kesempatan Real Madrid Boyong Kane Terbuka Lebar
- Roy Hodgson: Jangan Bandingkan Kane dengan Ronaldo
Sepak terjang Harry Kane pada beberapa tahun terakhir membuatnya menjadi satu di antara predator paling mematikan di area penalti lawan. Performa konsisten Harry Kane menjadi penjaga stabilitas The Spurs.
Advertisement
Nama Marcus Rashford juga tak boleh dilepaskan begitu saja. Publik sudah mahfum, ia menjadi satu di antara energi muda Manchester United. Ia tak selalu menjadi starting line-up, namun Manajer Setan Merah, Jose Mourinho sangat paham dengan potensi sang anak muda.
Terbang ke Italia, nama pemain berdarah Indonesia, Radja Nainggolan, menjadi magnet tersendiri. Ia mampu menyeruak di antara persaingan bintang-bintang di pentas Serie A.
Harry Kane sampai Radja Nainggolan menjadi potret para pemain penting. Sayang, mereka seolah tak mendapat penghargaan setimpal dari sisi gaji. Harry Kane dkk masih kalah jauh dibanding para pemain lain, yang hanya bermodal nama besar atau efek 'belanja panik' tim-tim raksasa Eropa.
Berikut ini deretan para pemain kunci sebuah klub, termasuk Harry Kane, yang mendapat gaji sedikit:
1. Harry Kane (Gaji: Rp 2,04 Miliar per Pekan)
Harry Kane adalah mesin gol Tottenham Hotspur, baik di pentas Premier League maupun Eropa. Ia peraih Sepatu Emas pada dua musim terakhir setelah mencetak masing-masing 25 gol (2015-2016) dan 29 gol (2016-2017).
Pemain berusia 23 tahun tersebut sudah mengoleksi 84 gol pada 123 pertandingan di pentas tertinggi sepak bola Inggris. Tanpa kehadiran Harry Kane, penampilan Tottenham Hotspur hampir dipastikan tak akan menggigit, dan bukan tak mungkin gagal ke Liga Champions.
Musim ini, Harry Kane sudah memperlihatkan ketajaman, dengan koleksi 13 gol dalam 14 penampilan. Pada musim lalu, Kane menandatagani kontrak baru yang membuatnya bergaji Rp 2,04 miliar per pekan.
Sayang, nilai tersebut dianggap kurang menghargai kapasitas tinggi Harry Kane. Hal itu bisa dimaklumi, karena para penyerang lain di pentas sepak bola dunia, justru bergaji lebih tinggi tapi dengan kontribusi yang minim.
Gaji Harry Kane masih kalah dari beberapa bomber lain, seperti Romelu Lukaku, Sergio Aguero dan Alvaro Morata.
Advertisement
2. Radja Nainggolan (Gaji; 1,1 Miliar per Pekan)
Saat ini, pesepak bola berusia 29 tahun tersebut menjadi satu di antara gelandang terbaik di Eropa. Dia bergabung ke AS Roma pada musim panas 2014, dan langsung menjadi bagian penting dari armada ibu kota Italia tersebut.
Radja Nainggolan menjadi gelandang dengan tipikal box to box. Namun, dia bisa bermain pada area manapun. Ia tergolong lengkap, karena mampu bermain bertahan dan menyerang.
Radja Nainggolan mendapat gaji Rp 1,1 miliar per pekan. Angka tersebut lebih kecil dibanding bomber Stephan El Shaarawy. Beberapa analis menilai, Radja Nainggolan bisa mendapatkan gaji lebih besar lagi jika pindah ke Premier League.
3. Christian Eriksen (Gaji: Rp 1,2 Miliar per Pekan)
Penggawa Timnas Denmark tersebut menjadi satu di antara pemain penting Tottenham Hotspur. Bersama Harry Kane dan Dele Alli, pesona Christian Eriksen membuat The Spurs makin kinclong.
Eriksen sudah membuktikan kemampuan kala membawa The Lilywhites menempati peringkat tiga pada 2015-2016 dan runner-up pada musim lalu. Eriksen pernah meraih gelar pemain terbaik Tottenham Hotspur pada 2013-2014, dan mengulanginya lagi tahun lalu.
Sayang, gaji Rp 1,2 miliar per pekan, dianggap kurang menghargai kemampuan dan kapasitas Eriksen. Dia masih kalah dari rekan setimnya, Moussa Sissoko dan Dembele. Ia juga masih jauh dari David Silva, Philippe Coutinho, Henrikh Mkhitaryan dan Eden Hazard.
Advertisement
4. Marcus Rashford (Gaji: Rp 320 Juga per Pekan)
Marcus Rashford menjadi satu di antara The Rising Star dari Manchester United. Ia membuktikan diri memiliki kapasitas bagus sebagai pemain masa depan Setan Merah.
Pada musim ini, Manajer Manchester United, Jose Mourinho memberikan tempat istimewa. Ia beberapa kali menjadi starter. Selain itu, berstatus cadangan juga tak membuatnya luntur dari ketajaman.
Tak heran, Rashford dianggap tak layak mendapatkan gaji Rp 320 juta per pekan, sampai 2020. Angka itu masih jauh dari gaji milik Kylian Mbappe dan Ousmane Dembele.
5. Christian Pulisic (Gaji: Rp 400 Juta per Pekan)
Nama Christian Pulisic menjadi bagian penting dari proses regenerasi Borussia Dortmund. Ia muncul pada saat yang tepat, sekaligus menjadi pembuktian tim pencari bakat Dortmund.
Christian Pulisic mampu menyeruak di antara para pemain muda Dortmud. Dia memiliki beberapa keunggulan, seperti dribel, akselerasi dan kemampuan atau presisi tinggi saat mengirim bola ke gawang lawan.
Bermodal segudang talenta tersebut, Christian Pulisic tak layak mendapat gaji Rp 400 juta per pekan. Gaji tersebut bakal bertahan sampai 2020, sesuai kontrak bersama tim raksasa Bundesliga tersebut.
Sebenarnya Christian Pulisic memiliki kesempatan mendapat gaji lebih tinggi. Hal itu bisa terjadi jika ia menerima pinangan Real Madrid dan Liverpool.
Advertisement
6. Isco (Gaji: Rp 1,12 Miliar per Pekan)
Pemain muda terbaik Eropa pada 2012, Isco, semakin menunjukkan diri sebagai pesepak bola yang punya potensi tinggi sebagai bintang masa depan Real Madrid dan Timnas Spanyol.
Ia bergabung bareng Real Madrid pada musim panas 2013. Sejak saat itu, ia mampu secara bertingkat menjadi bagian dari lini tengah Real Madrid.
Isco mendapat gaji Rp 1,12 miliar per pekan. Angka tersebut masih kalah dari Jesse Lingard (Manchester United) dan Raheem Sterling (Manchester City), padahal Isco memiliki kontribusi lebih besar.
7. Dele Alli (Gaji: Rp 900 Juta per Pekan)
Dele Alli sudah memproklamirkan diri sebagai pemain masa depan Inggris. Saat ini, ia menjadi satu di antara gelandang terbaik di negeri Ratu Elizabeth tersebut.
Pada usia 21 tahun, ia menjadi pemenang gelar Pemain Muda Terbaik. Alli sudah mengoleksi 39 gol bagi Spurs, dan menjadi bagian dari kesuksesan The Lilywhites dalam dua musim terakhir.
Sayang, bermodal kemampuan tersebut, gaji Dele Alli dinilai tak sesuai. Artinya, Dele Alli punya kesempatan mendapatkan gaji lebih tinggi jika mampu bernegosiasi dengan pemilik Tottenham Hotspur, Daniel Levy.
Sumber: Berbagai sumber
Advertisement