Dipecat Timnas Italia, Ventura Terima Pesangon Rp 13,7 Miliar

Ventura gagal membawa Timnas Italia lolos Piala Dunia 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2017, 08:20 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2017, 08:20 WIB
Giampiero Ventura
Giampiero Ventura dipecat Timnas Italia. (AFP/Marco Bertorello)

Liputan6.com, Milan - Era Giampiero Ventura sebagai pelatih Timnas Italia berakhir sudah. Dia dipecat karena gagal meloloskan Gli Azzurri ke Piala Dunia 2018, Rabu (15/11/2017).

Timnas Italia harus mengakui keunggulan Swedia 0-1 dalam play-off dua leg.

Namun, Ventura tidak akan pergi dengan tangan hampa. Dia bakal menerima pesangon karena terikat kontrak hingga musim panas 2018.

Secara matematis, pesangon yang akan diberikan berdasarkan penghitungan durasi perjanjian Ventura bersama Timnas Italia. Dengan sisa masa kerja delapan bulan dalam kontrak bernilai 1,3 juta euro, maka Ventura memiliki hak sebesar 866 ribu euro atau Rp 13,7 miliar.

Namun, sejauh ini kabar tersebut masih simpang siur. Premium Sport memberitakan Ventura akan tetap menerima gaji ketimbang diberi pesangon. Dengan strategi ini, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) tidak perlu membayar lagi upah Ventura ketika dia menemukan pekerjaan baru.

Sempat Tolak Mundur

Sebelum dipecat, FIGC sejatinya bakal menambah masa kerja Ventura hingga 2020. Namun, proposal itu baru diajukan jika Italia lolos Piala Dunia.

Ventura sebelumnya juga ngotot tidak mau mengundurkan diri. Ia merasa dirinya masih layak melatih Timnas Italia, terutama karena hanya menelan tiga kekalahan dan merasa mampu menghadirkan permainan bagus.

“Kontraknya valid, dan seperti halnya setiap pelatih, dia akan mendapatkan haknya (pesangon),” ujar Ketua Perhimpunan Pelatih Italia (AIAC), Renzo Ulivieri, seperti dilansir Football Italia.

Pertama Sejak 1958

Adapun Italia gagal lolos kualifikasi Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak tahun 1958. Dalam sejarah, Italia hampir selalu ikut serta dalam turnamen sepakbola paling bergengsi di dunia itu.

Gli Azzuri sudah tampil 18 kali dan menyabet gelar juara empat kali (1934, 1938, 1982, dan 2006). (Abul Muamar)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya