Makin Banyak Senggolan di MotoGP, Ini Komentar Rossi

Rossi menilai senggolan di MotoGP kini sudah terjadi sejak awal balapan.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 26 Nov 2017, 06:36 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2017, 06:36 WIB
MotoGP
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (kedua) berduel dengan pembalap Yamaha Valentino Rossi (depan) memperebutkan posisi pertama saat MotoGP Australia di Phillip Island (22/10). (AFP Photo/Glenn Nicholls)

Liputan6.com - Jerez Di MotoGP 2017, jumlah senggolan yang terjadi dalam balapan semakin bertambah. Hampir di setiap seri senggolan menjadi pemandangan yang lumrah. Puncaknya adalah MotoGP Australia 2017 di Sirkuit Phillip Island, 22 Oktober 2017.

Dalam balapan MotoGP Australia 2017, tak hanya satu atau dua pembalap saja yang bersaing demi podium juara. Hingga mendekati akhir balapan, ada delapan pembalap yang bersaing untuk merebut kemenangan.

Saking sengitnya, beberapa kali senggolan pun tak terhindarkan di antara beberapa pembalap. Khusus Valentino Rossi, ia sempat melakukan kontak dengan Marc Marquez, Andrea Iannone, dan Johann Zarco. Untungnya, pembalap Movistar Yamaha itu tetap mampu mengamankan podium kedua.

Ternyata, pengalaman balapan di Australia saat itu belum juga bisa dilupakan Rossi. Selain soal persaingan, performa pada MotoGP Australia membuat Rossi optimistis masih bisa bersaing di musim depan.

"Phillip Island telah memberikan saya kekuatan hebat oasca cedera. Hanya kemenangan di Assen yang membuat saya merasakan hal yang sama. Jika saya telah memenangkan balapan gila seperti Phillip Island, saya akan memiliki kekuatan selama setahun penuh," tutur Rossi, dilansir Speedweek.

Pembalap yang mengoleksi tujuh gelar juara dunia MotoGP itu melanjutkan, "Saya pikir Anda seharusnya bisa menyalip tanpa menyentuh. Ya, saya juga agresif dalam beberapa manuver di awal karier saya dan ada sentuhan. Tapi itu hanya terjadi di akhir balapan. Sekarang sudah dimulai sejak awal."

 

Rasa Hormat

Saat ini memang ada beberapa pembalap yang dikenal memiliki manuver agresif. Selain Marquez yang tampil sebagai juara dunia, Iannone dan Zarco juga menyandang status tersebut. Tak jarang manuver mereka dianggap terlalu berbahaya.

"Saya telah belajar dalam sebuah balapan, Anda seharusnya tidak hanya fokus membalap motor masing-masing saja. Saya percaya ada rasa hormat. Sulit bagi saya untuk mengatakan apakah batas itu sudah dilewati di Australia. Satu hal yang pasti, pada akhirnya itu adalah pertarungan hebat." kata rossi.

Terlepas dari hal itu, Rossi harus mengakhiri MotoGP 2017 dengan hasil mengecewakan. Ia mencatatkan rekor terburuknya bersama Yamaha setelah hanya finis di peringkat kelima dan hanya mengumpulkan 208 poin.

 

Statistik Rossi di Semua Kelas

125 cc

Balapan: 30

Menang: 12

Podium: 15

Pole: 5

Fastest lap: 9

Poin: 432

250cc

Balapan: 30

Menang: 14

Podium: 21

Pole: 5

Fastest lap: 11

Poin: 510

MotoGP

Balapan: 301

Menang: 89

Podium: 190

Pole: 54

Fastest lap: 75

Poin: 4.893

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya