Liputan6.com, Aalst - Alberto Puig mempunyai tugas berat pada awal pekerjaannya sebagai manajer baru tim Repsol Honda di MotoGP. Ini berkaitan dengan proses negosiasi kontrak Marc Marquez dan Dani Pedrosa.
Honda Racing Corporation (HRC) kemungkinan akan mendesak Puig untuk mempertahankan Marquez di tengah spekulasi yang mengaitkannya dengan beberapa tim di MotoGP. Namun, proses itu tidak akan menyita banyak waktu mengingat The Baby Alien belum berniat untuk pindah motor.
Advertisement
Baca Juga
Hal berbeda justru akan terasa berat buat Pedrosa. Betapa tidak, perpisahannya dengan sang pembalap pada 2013 terjadi dengan cara kurang bersahabat.
Tidak diragukan lagi, profesionalisme keduanya akan menjadi pertanyaan besar. Puig sendiri dikenal sangat vokal dalam melontarkan setiap pernyataan dan evaluasi penampilan pembalap.
Dengan begitu, tak heran jika nasib Pedrosa di garasi Honda bakal terancam. Ini tergantung bagaimana Puig mengevaluasi penampilan The Little Spaniard. Mungkinkah Puig menggusur Pedrosa dari Honda?
Â
Â
Ogah Blunder
Ini bakal menjadi keputusan yang sulit diambil. Maklum, meski belum pernah juara, Pedrosa sejauh ini berfungsi sebagai penyeimbang buat pembalap utama di Honda.
Puig pun tidak ingin membuat blunder saat mengambil keputusan. Meski, dia melihat Pedrosa mengalami penurunan yang tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Saya tidak tahu apa yang Dani lakukan, data beberapa tahun terakhir telah menunjukkan kemunduran yang tajam. Namun, Honda memiliki alasan untuk memperbaruinya selama dua tahun lagi," kata Puig, dikutip dari Elconfidencial, Senin (15/1/2018).
Advertisement
Mewarisi Suppo
Puig menjadi penerus bagi Livio Suppo yang dicopot jabatannya oleh Honda. Puig dikenal berhasil mencetak banyak pembalap berbakat, seperti Dani Pedrosa, Toni Elias, dan Casey Stoner. Hal itu membuat Honda memercayainya sebagai manajer tim. Bos Honda, Tetsuhiro Kuwata, berharap Puig bisa membawa pabrikan asal Jepang tersebut tetap berjaya di MotoGP.
"Kami sudah lama bekerja sama dengan Puig sebagai pembalap, konsultan, dan manajer Asia Talent Cup. Maka tidak ada alasan bagi kami untuk tidak memercayakan posisi ini kepadanya," ujar Kuwata, dikutip dari Tuttomotoriweb, Sabtu (13/1/2018).
Puig adalah mantan pembalap Grand Prix yang menikmati tahun terbaiknya pada 1994. Saat itu, dia menempati posisi kelima pada kelas 500cc. Pria asal Spanyol tersebut terpaksa pensiun dini dari lintasan, tepatnya pada usia 30 tahun, karena cedera.