Saat Real Madrid Menyerah dari Barcelona

Real Madrid seakan sudah lempar handuk dalam perebutan gelar juara La Liga dari Barcelona musim ini.

oleh Defri Saefullah diperbarui 15 Jan 2018, 17:15 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2018, 17:15 WIB
Ekspresi Ronaldo Saat Real Madrid Dipermalukan Villarreal
Penyerang Real Madrid Cristiano Ronaldo bersiap membagi bola kepada rekannya Luka Modrid saat melawan Villarreal dalam pertandingan Liga Spanyol di stadion Santiago Bernabeu di Madrid, Spanyol (13/1). (AP Photo/Paul White)

Liputan6.com, Jakarta - Usaha Real Madrid untuk mempertahankan gelar juara La Liga di musim ini sepertinya menemui jalan buntu. Ini setelah Madrid kalah 0-1 dari Villarreal pada lanjutan La Liga di stadion Bernabeu, Sabtu (13/1/2018).

Dengan kekalahan ini, Madrid tertinggal 19 poin dari Barcelona. Los Azulgrana seperti diketahui memetik kemenangan sempurna 4-2 atas Real Sociedad di Stadion Anoeta tadi malam.

Jangankan gelar La Liga, di mana Real Madrid tertinggal 19 poin, Madrid juga tertinggal 10 poin dari Atletico Madrid di posisi kedua dan 8 poin dengan Valencia. Madrid saat ini terpuruk di posisi keempat dengan 32 poin.

Tak heran jika pemain-pemain Real Madrid mulai lempar handuk dengan peluang timnya merebut gelar juara La Liga. Ini biasanya tak pernah terjadi di musim-musim sebelumnya.

Pemain Real Madrid selalu kobarkan semangat untuk terus mengejar Barcelona. Namun, 19 poin sepertinya terlalu banyak untuk dikejar, apalagi di tengah konsistensi yang diperlihatkan Barcelona. Namun begitu, Madrid masih menabung satu pertandingan lebih banyak.

"Kami harus memikirkan posisi kami pada saat ini. Hal utama adalah kami harus memastikan tampil di Liga Champions. Itulah target utama kami sekarang," ujar gelandang Real Madrid, Toni Kroos.

"Selisih poin kami dengan peringkat pertama sangat besar. Bukan saatnya bagi kami untuk terus menargetkan hal yang sulit. Kami harus mengakhiri musim dengan berada di peringkat empat besar," ungkap pemain asal Jerman tersebut.

Gelandang Real Madrid asal Brasil Casemiro mencatatkan namanya pada daftar top scorer sementara klub dengan koleksi empat gol. Koleksi gol tersebut dihasilkan pada semua level kompetisi yang diikuti timnya. (AFP/Gabriel Bouys)

Berbeda dengan Casemiro. Meski menyiratkan nada kecewa, gelandang Real Madrid asal Brasil itu menginginkan timnya terus berjuang.

"Tidak ada yang mustahil dalam hidup ini, tapi La Liga sulit. Kami fokus pada semua kompetisi, kami fokus dari satu laga ke laga berikutnya. Madrid harus berjuang untuk segalanya dan selalu bermain untuk menang. Tapi, kami mengerti mengapa fans kecewa," Casemiro mengakhiri.

 

 

 

Terlalu Percaya Diri?

Ekspresi penyerang Real Madrid Cristiano Ronaldo saat melawan Villarreal dalam pertandingan Liga Spanyol di stadion Santiago Bernabeu di Madrid, Spanyol (13/1). Real Madrid kalah 1-0 atas Villarreal. (AP Photo/Paul White)

Apa yang salah dengan Real Madrid? Los Blancos mengakhiri 2017 dengan prestasi spektakuler, yaitu merebut lima gelar, yakni La Liga, Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Super Spanyol, dan Piala Dunia Antarklub.

Sang megabintang, Cristiano Ronaldo, juga mengakhiri 2017 dengan prestasi mentereng. Ronaldo menggamit trofi Ballon d'Or kelimanya, menyamai prestasi megabintang Barcelona, Lionel Messi. Lalu di mana yang salah?

Real Madrid sepertinya terperangkap oleh rasa percaya diri yang begitu tinggi. Seperti yang terjadi usai memenangi Piala Dunia Klub untuk ketiga kalinya di Doha Qatar, Presiden Madrid, Florentino Perez mengaku ogah beli pemain baru.

Dia meyakini, skuat yang dimiliki Madrid musim ini sudah cukup. Penambahan skuat di tubuh Real Madrid dikhawatirkannya malah bisa mengubah ritme permainan. Benarkah?

Presiden Real Madrid, Florentino Perez, menyebut timnya sebagai simbol Spanyol dan yang paling dicintai. (Reuters/Sergio Perez)

Setelah memenangkan Piala Dunia Antarklub, Madrid terus-terusan meraih hasil negatif. Kecuali menang lawan Numancia di leg pertama babak 16 besar Piala Raja, Madrid sudah menuai dua kali kalah dan dua kali imbang di lima pertandingan terakhir. Itu termasuk kekalahan menyakitkan melawan Barcelona di Stadion Bernabeu, 23 Desember 2017.

Dalam wawancara dengan Marca, Perez mengaku sulit baginya untuk menambah pemain. Soalnya, dia khawatir ini bisa mengubah ritme Real Madrid.

"Semuanya bisa diperbaiki, tapi saat segalanya berjalan baik, terkadang lebih baik saya tidak ikut campur," katanya.

"Kami memiliki banyak pemain hebat dan sederet pemain muda berbakat. Ini saatnya untuk menikmati apa yang kami punya sekarang."

Real Madrid memang punya niat yang bagus untuk mengandalkan pemain muda seperti Achraf Hakimi, Nacho, Lucas Vazquez, Borja Mayoral, Marcos Llorente dan Borja Mayoral. Namun, ini sepertinya belum cukup untuk diandalkan sebagai pengganti pemain yang hengkang seperti Pepe, James Rodriguez, dan Alvaro Morata.

Tak Beruntung

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane berkomentar soal pertarungan Barcelona. (PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, mengaku sulit untuk menerima hasil buruk yang diraih timnya. Kekalahan lawan Villarreal menjadi kekalahan keempat Madrid musim ini.

Zidane mengatakan, pemain Real Madrid tak bisa disalahkan. Soalnya, mereka sudah mencoba segala hal agar bisa memenangkan pertandingan di setiap laga.

"Sulit bagi pemain untuk menerima ini karena mereka sudah bertempur, main bagus tapi bolanya tak mau masuk," ujar Zidane seperti dikutip situs resmi klub.

"Kami sudah mencoba semua hal yang mungkin untuk menang, tapi inilah yang kami terima. Kami mencoba segala hal dan saya tak bisa benar-benar beri penjelasan. Di tengah hal negatif seperti sekarang, kami harus mulai menatap laga berikutnya," kata Zidane.

Bicara soal keberuntungan, Madrid banyak dinaungi keberuntungan musim lalu saat menjuarai La Liga. Skandal gol hantu yang merugikan Barcelona saat lawan Real Betis misalnya salah satu yang membuat Madrid ambil kesempatan untuk jadi juara.

Pemain Barcelona, Lionel Messi dan Luis Suarez merayakan gol ke gawang Real Sociedad pada laga pekan ke-19 La Liga di Stadion Anoeta, Minggu (14/1). Kemenangan berhasil diraih Barcelona 4-2 saat menghadapi Real Sociedad. (AP/Alvaro Barrientos)

Kini, keberuntungan itu seperti menjauh dari Madrid. Bek kiri Barcelona, Jordi Alba, menilai pemain Real Madrid beruntung karena fans tidak terlalu ganas.

Dia mengatakan, fans Barcelona bisa membunuh pemain jika sampai tertinggal 19 poin dari Real Madrid. "Jika Madrid ungguli kami dengan 19 poin, fans tentu akan membunuh kami di Barcelona," ujar Alba seperti dikutip Marca.

Meski begitu, Alba tetap meyakini Real Madrid tak akan mudah menyerah dengan kondisi sulit. Dia meyakini Los Blancos akan berjuang hingga akhir.

"19 poin itu perbedaan yang besar. Tapi kami tak boleh lupa kalau Madrid bakal berjuang hingga akhir," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya