PSMS Kemungkinan Jamu Persija di Manahan

PSMS Medan memainkan laga kandang lawan Persija pada tanggal 10 Februari 2018.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 05 Feb 2018, 12:15 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2018, 12:15 WIB
PSMS Medan, Piala Presiden 2018, Persebaya Surabaya
Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman, saat melawan Persebaya pada laga perempat final Piala Presiden di Stadion Manahan, Solo, Sabtu, (3/2/2018). PSMS menang adu penalti atas Persebaya dengan skor 4-3. PSMS akan berhadapan dengan Persija di semifinal. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - PSMS Medan berhasil melangkah ke babak semifinal Piala Presiden 2018. Di babak delapan besar, tim berjuluk Ayam Kinantan itu mengalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 7-6 melalui adu penalti.

Di babak semifinal, PSMS akan bertemu Persija. Laga ini bakal berlangsung pada 10 Februari 2018.

Namun, PSMS mendapat kabar buruk. Pasalnya, saat menjamu Persija, Tim Ayam Kinantan tidak dapat menggunakan Stadion Teladan, Medan. Sebab, venue tersebut tengah direnovasi untuk kompetisi Liga 1 2018.

Oleh sebab itu, PSMS tengah menyiapkan venue lain untuk menggelar partai kandang. Pilihan jatuh kepada Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.

“Siang ini kami rapat. Setelah itu baru ada keputusan pastinya terkait stadion yang akan digunakan PSMS di babak semifinal melawan Persija,” ujar Sekretaris PSMS, Julius Raja ketika dihubungi Liputan6.com, Senin (5/2/2018).

“Tapi rencananya di Manahan. Itu juga masih rencana. Kita juga masih melihat situasinya,” katanya menambahkan.

 

Luar Biasa

Djadjang Nurdjaman berhasil membawa PSMS ke babak semifinal Piala Presiden 2018. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Keberhasilan PSMS Medan melaju ke babak semifinal Piala Presiden 2018 tidak luput dari peran Djadjang Nurdjaman. Berkat tangan dingin arsitek Ayam Kinantan ini, PSMS tidak henti-hentinya menggapai pencapaian yang positif.

Setelah promosi ke Liga 1 di musim ini, PSMS melanjutkan torehan luar biasa lainnya. Djanur, karibnya disapa, membawa PSMS lolos ke babak empat besar Piala Presiden.

Menilik dari komposisi pemain, skuat PSMS bukan sekumpulan pemain bintang. Bahkan, Ayam Kinantan masih mengandalkan pemain-pemain yang dinilai telah habis seperti Muhammad Roby dan Amarzukih. Tapi berkat kejelian Djanur, skuat sederhana ini disulapnya menjadi tim yang kuat.

Laga Klasik

Duel PSMS versus Persija dapat dibilang laga klasik. Bagaimana tidak, kedua klub ini merupakan jebolan perserikatan.

PSMS dan Persija termasuk dua tim yang paling banyak meraih gelar juara di era perserikatan. Ayam Kinantan lima kali merasakan trofi. Adapun Macan Kemayoran, julukan Persija, sembilan kali menjadi yang terbaik.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya