Belum Juara MotoGP, Cedera dan Postur Jadi Kendala Pedrosa

Memiliki postur kecil tak selalu menguntungkan pembalap MotoGP.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 07 Feb 2018, 12:45 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2018, 12:45 WIB
Dani Pedrosa, MotoGP
Aksi pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa saat melakoni tes pramusim MotoGP 2018 di Sirkuit Sepang, Malaysia. (Mohd RASFAN / AFP)

Jakarta - Sebagai pembalap MotoGP, Dani Pedrosa memiliki nama dan reputasi besar. Sayangnya, sampai saat ini pembalap Repsol Honda tersebut belum sempat mencicipi nikmatnya tampil sebagai juara dunia MotoGP.

Pedrosa sudah mencicipi kelas MotoGP sejak 2006. Saat itu ia datang dengan status sebagai juara dunia 125cc 2003, 250cc 2004, dan 250cc 2005. Artinya, kualitas Pedrosa memang sudah teruji di kelas yang lebih rendah.

Karena itu, sangat mengherankan jika sampai saat ini pembalap asal Spanyol tersebut tak kunjung memenangi gelar juara dunia MotoGP. Mike Leitner, mantan kepala kru Pedrosa, tahu betul penyebab eks bosnya pacekil gelar.

Penyebab utamanya adalah karena Pedrosa menjadi pembalap yang rentan akan cedera. Padahal, ia sempat memiliki musim-musim di mana ia sangat berpeluang menobatkan diri sebagai juara dunia MotoGP.

"Dani kerap mengalami cedera pada waktu yang salah, di tahun-tahun ketika ia memenangkan banyak balapan dan tengah memperjuangkan gelar. Saya tak yakin apakan ia lebih gampang cedera dibandingkan pembalap lain," kata Leitner yang bekerja dengan Pedrosa selama 11 tahun, dilansir Speedweek.

 

Postur Tak Mendukung

Pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa. (dok. MotoGP)

Sampai saat ini, prestasi terbaik pembalap berusia 32 tahun itu di kelas MotoGP adalah menjadi runner-up. Sukses itu sudah ia dapatkan pada musim 2007, 2010, dan 2012. Dalam empat musim terakhir, rapor terbaiknya hanya finis urutan keempat.

Selain cedera, postur tubuhnya yang terlalu mungil juga diyakini Leitner sebagai salah satu masalah. Biasanya, pembalap dengan postur kecil akan menguntungkan dalam hal kecepatan. Tapi, bisa saja hal itu justru menjadi bumerang bagi pembalap tersebut.

"Posturnya tak selalu menjadi keuntungan baginya. Apalagi dengan motor besar 1.000cc. Tenaganya terlalu kuat dengan tinggi badannya. Anda bisa melihat terkadang ia berjuang keras. Jika kondisinya tidak bagus, akan ada fluktuasi," ungkap Leitner.

 

Rapor Pedrosa di Semua Kelas

125cc

46 balapan, 8 menang, 17 podium, 9 pole, 5 fastest lap, 566 poin

250cc

32 balapan, 15 menang, 24 podium, 9 pole, 15 fastest lap, 626 poin

MotoGP

199 balapan, 31 menang, 112 podium, 31 pole, 44 fastest lap, 2.853 poin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya