Tontowi / Lilyana Motivasi Pebulutangkis Muda di Mataram

Tontowi/Lilyana berbagi rahasia sukses kepada pebulutangkis muda di Mataram.

oleh Rizki Hidayat diperbarui 11 Feb 2018, 22:50 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2018, 22:50 WIB
Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir
Lilyana Natsir memberikan pelatihan kepada anak-anak dalam acara Djarum Badminton All Star dan Coaching Clinic, di GOR Turide, Mataram, sejak Jumat (9/2/2018) hingga Sabtu (10/2/2018). (dok. PB Djarum)

Mataram - Ganda campuran nomor satu dunia, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir memberikan motivasi kepada pebulutangkis muda di Mataram, NTB. Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet tersebut itu pun membagikan rahasia di balik kesuksesan mereka.

Baca Juga

  • Hariyanto Arbi Prediksi Peluang Indonesia di Piala Thomas-Uber 2018
  • Djarum Badminton All Star Sukses Hibur Warga Mataram
  • Hariyanto Arbi Yakin Indonesia Raih Trofi Kejuaraan Asia 2018

Secara prestasi, Tontowi/Liliyana memang tak ada tandingannya di Tanah Air. Menurut keduanya, keberhasilan ini diraih berkat latihan keras dan mental pantang menyerah.

Tontowi/Liliyana bersama sejumlah bintang bulutangkis dan pemain legenda jebolan PB Djarum memberikan pelatihan kepada ratusan anak-anak serta puluhan pelatih dalam acara Djarum Badminton All Star dan Coaching Clinic, di GOR Turide, Mataram, sejak Jumat (9/2/2018) hingga Sabtu (10/2/2018).

Keduanya tampak serius berbagi ilmu kepada anak-anak yang mengikuti coaching clinic. Selama dua hari memberi pelatihan, Tontowi menilai Mataram maupun Lombok secara keseluruhan memiliki banyak pemain muda berbakat.

"Menurut saya sebagian ada yang bagus, ada juga yang tidak, ya relatif. Namun saya menilai lebih banyak yang bagusnya. Entah itu yang kecil ataupun yang sudah besar," kata Owi.

"Yang paling mendasar adalah memberanikan mental, dan tentunya dukungan dari orangtua yang saya yakini akan mendorong sang anak untuk bisa lebih maju dalam bulutangkis," lanjutnya.

Hal senada juga dilontarkan Lilyana Natsir. Atlet yang akrab disapa Butet itu menilai mental pantang menyerah dan dukungan penuh dari orang tua menjadi modal awal untuk menjadi pebulutangkis kelas dunia.

"Sekarang itu yang paling penting adalah dukungan dari orang tua, karena umur 11 sampai 12 tahun itu anak-anak masih manja. Orang tua juga harus kuat melepas anaknya demi menjadi pebulutangkis profesional," kata Lilyana.

"Orang tua seharusnya terus memberikan dukungan, karena saya juga merasakan hal yang sama. Tidak gampang memang berpisah dari orang tua, karena semuanya harus mandiri dan butuh pengorbanan," paparnya.

Selain memberikan coaching clinic, Tontowi/Lilyana juga turut berpartisipasi dalam pertandingan ekshibisi Djarum Badminton All Star melawan sesama pebulutangkis jebolan Djarum dan legenda badminton di Tanah Air, salah satunya adalah Hariyanto Arbi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya