Liputan6.com, Milan - Pelatih AC Milan Gennaro Gattuso tengah berbinar-binar karena membawa timnya bangkit dari keterpurukan. Dalam sepuluh laga terakhir di semua kompetisi, I Rossoneri tak pernah lagi menelan kekalahan.
Kebangkitan AC Milan ditandai dengan kemenangan atas Inter Milan di perempat final Coppa Italia, 27 Desember 2017. Sejak saat itu, mereka kini sudah memenangkan tujuh laga dan tiga kali imbang. Terakhir, Leonardo Bonucci dan kolega menang 1-0 atas Sampdoria 1-0 di San Siro, Senin (20/2/2018) dini hari WIB.
Advertisement
Baca Juga
Di awal penunjukan Gattuso, AC Milan masih tetap terseok-seok. Diavolo ditahan imbang tim juru kunci Benevento (2-2) dan kalah telak dari Verona (0-3) serta Atalanta (0-2) di Serie A. Di Liga Europa, Milan menyerah 0-2 dari Rijeka.
Kelayakan Rino (sapaan Gattuso) sebagai pelatih pun sempat dipertanyakan ketika itu. "Saya tidak mengharapkan apa-apa saat saya tiba di sini. Saya cuma sadar bahwa saya sedang memegang kentang panas," kata Gattuso kepada Mediaset Premium.
"Saya suka bersusah payah. Saya bukan orang yang bisa menikmati hal yang terlalu mudah. Jadi, saya memilih AC Milan karena ini adalah rumah saya. Saya mengenakan jersey ini selama 14 tahun. Klub ini sudah jadi bagian dari hidup saya."
Gattuso tidak menganggap dirinya sebagai sosok yang paling berjasa dalam kebangkitan AC Milan. Sebaliknya, ia justru sangat berterima kasih kepada para pemainnya.
"Saya selalu menggunakan hati dan tabah. Pujian pantas diberikan pada para pemain. Mereka hanya butuh percikan api untuk membuat mereka terbakar. Saya melihat ada rasa memiliki yang sungguh-sungguh dan kepuasan paling besar seorang pelatih adalah melihat para pemainnya melakukan apa pun yang dia minta. Sesudah itu, penghargaan buat mereka. Merekalah protagonisnya, sedangkan saya cuma mengusulkan ide saja," ucapnya.
Merasa Mudah
Kemenangan ini memang belum membuat posisi AC Milan naik. Mereka masih tetap di peringkat tujuh klasemen Liga Italia. Namun AC Milan menempel Sampdoria dengan jumlah poin yang sama, 41 poin.
Mereka semakin mendekat ke zona Liga Champions, dengan selisih tujuh poin dari Inter Milan di posisi empat. "Saya ingin para pemain berlari ke arah Curva (pendukung AC Milan) untuk menyapa fans. Itu boleh mereka lakukan tanpa pelatih," ujar Gattuso.
"Mereka bekerja sangat baik dan saat ini terasa mudah bagi saya melatih mereka. Namun, mulai besok, adalah hari baru dan kami akan mulai lagi dari awal. Tugas saya adalah menjadi mimpi buruk para pemain sampai akhir musim," tegasnya menambahkan.
Advertisement
Bela Rodriguez
Gattuso juga tidak marah terhadap Ricardo Rodriguez yang gagal mengonversi penalti menjadi gol. Sepakannya terbaca oleh kiper Sampdoria, Emiliano Viviano.
"Dia bereaksi seakan ada bencana yang terjadi. Diego Maradona juga pernah gagal penalti. Bayangkan saja Rodriguez tidak gagal," tandas Gattuso. (Abul Muamar)