3 Sosok Kunci di Balik Kebangkitan AC Milan

Tiga pemain ini memiliki peran lebih besar dari pemain lain AC Milan.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 17 Feb 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2018, 19:00 WIB
AC Milan Berjaya di Markas Ludogorets
Pemain AC Milan berselebrasi setelah berhasil mencetak gol ke gawang Ludogorets Razgrad pada laga leg pertama babak 32 besar Liga Europa di Ludogerts Arena, Jumat (16/2). AC Milan memetik kemenangan 3-0 atas tuan rumah Ludogorets. (NIKOLAY DOYCHINOV/AFP)

Liputan6.com, Milan - AC Milan mulai kembali ke jalur yang tepat. Setelah diterpa badai pada awal musim 2017/2018, performa mengesankan mulai diperlihatkan Rossoneri. Milan yang sebelumnya diremehkan kini kembali disegani.

Banyak yang menyebut sosok di balik kebangkitan AC Milan adalah Gennaro Gattuso. Pelatih berusia 40 tahun yang sempat diremehkan itu kini mampu membawa Milan menjaga tingkat kestabilan mereka.

Kini, sudah sembilan laga di semua kompetisi mereka lewati tanpa kekalahan. Bahkan, enam di antaranya mampu mereka maksimalkan dengan kemenangan. Sukses itu yang membawa Milan kembali menunjukkan taringnya di tengah padatnya jadwal kompetisi.

Seperti diketahui, AC Milan mulai memasuki periode sibuk di mana mereka harus tampil di Serie A, Coppa Italia, dan Liga Europa. Namun, jika bicara sosok kunci, sebenarnya bukan hanya Gattuso yang memiliki peran.

Di dalam skuat, setidaknya ada tiga yang memiliki kontribusi besar di balik kehebatan mereka. Berikut adalah tiga pemain yang paling menonjol dalam periode hebat Rossoneri:

 

3. Leonardo Bonucci

AC Milan Vs Crotone
Leonardo Bonucci mencetak gol untuk AC Milan saat bertemu Crotone. (MARCO BERTORELLO / AFP)

Keyakinan publik kepada Bonucci sendiri bak roller coaster. Sesaat setelah hijrah dari Juventus, Bonucci diyakini akan membuat pertahanan Milan begitu sulid dijebol dan membawa tim bermain dengan level tinggi.

Terlebih, bek berusia 30 tahun itu juga dibeli dengan harga yang cukup mahal untuk klub seperti Milan, yakni 40 juta euro. Sialnya, penampilan Bonucci di awal musim tak begitu memuaskan. Bahkan ia menjadi sasaran kritik publik.

Untungnya, pergantian tongkat pelatih dari Vincenzo Montella ke Gattuso juga diiringi dengan membaiknya performa Bonucci. Selama periode tak terkalahkan tim, kehadirannya juga membuat Milan hanya kebobolan empat gol dari sembilan laga terakhir.

2. Hakan Calhanoglu

AC MILAN, ChievoVerona, Serie A
Pemain AC Milan, Hakan Calhanoglu merayakan golnya ke gawang ChievoVerona pada laga Serie A di Bentegodi stadium, Verona, (25/10/2017). AC Milan menang 4-1. (Filippo Venezia/ANSA via AP)

Seperti Bonucci, awal musim juga menjadi periode buruk bagi Calhanoglu. Padahal, ia datang ke Milan dari Bayer Leverkusen dengan reputasi hebat. Maklum, selama berkarier di Bundesliga, ia memperlihatkan kinerja memukau.

Sialnya, ia juga dijadikan sebagai kambing hitam di balik performa buruk Milan di awal musim. Untungnya, gelandang berusia 24 tahun itu mampu menunjukkan perannya dalam sembilan laga terakhir.

Secara keseluruhan, sudah tiga gol dan delapan assist yang disumbangkan Calhanoglu. Kini, ia pun menjadi salah satu pemain yang dielu-elukan suporter Milan, yakni Milanisti.

1. Patrick Cutrone

Ludogorets Razgrad, AC Milan, Liga Europa
Pemain AC Milan, Patrick Cutrone merayakan golnya ke gawang Ludogorets pada laga 32 besar Liga Europa di Ludogorets Arena, Razgrad, Bulgaria, (15/2/2018). AC milan menang 3-0. (AP Photo)

Kehebatan Cutrone adalah sebuah fenomena yang terjadi perjalanan Milan di musim ini. Tak ada yang menduga striker berusia 20 tahun itu akan menjadi pemain yang paling berkontribusi besar di balik kebangkitan Milan.

Kehebatan Cutrone juga membuat lini depan Milan memiliki senjata andalan. Padahal, pemain yang paling diharapkan untuk konsisten mencetak gol adalah dua pilar anyar, yakni Nikola Kalinic dan Andre Silva. Sialnya, penampilan mereka sangat mengecewakan.

Di semua kompetisi musim ini, Cutrone mampu mengoleksi 13 gol dan tiga assist dari 29 laga. Ia pun menjadi pemain tersubur Milan saat ini. Tiga gol di antaranya tercipta dalam dua laga terakhir.

Saking rutinnya mencetak gol, ia pun mulai disamakan dengan Filippo Inzaghi. Maklum, cara mencetak gol Cutrone memang mirip dengan Inzaghi, yakni dengan berada di waktu dan tempat yang tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya