Jadi Juara Dunia MotoGP Bukan Mimpi Terbesar Dovizioso

Dovi tak terlalu terfokus pada ambisi jadi juara dunia MotoGP.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 28 Mar 2018, 19:13 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2018, 19:13 WIB
MotoGP, Andrea Dovioso
Pembalap MotoGP, Andrea Dovizioso dan kekasihnya. (Foto/Instagram)

Liputan6.com, Jadi juara dunia MotoGP tentu menjadi mimpi semua pembalap, tak terkecuali Andrea Dovizioso. Pembalap Ducati Corse itu nyaris mewujudkannya pada musim 2017, tapi gagal. Namun, itu juga bukan satu-satunya mimpi terbesar Dovi.

Dovi nyaris mencetak sejarah baru pada MotoGP 2017. Ia hampir saja menjadi juara dunia MotoGP jika mampu mengatasi perlawanan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. Sayang, di akhir musim Dovi hanya finis kedua dengan selisih 37 poin dari Marquez.

Di musim 2018, Dovi tentu ingin kembali mencoba peruntungannya. Apalagi, ia juga sudah meraih modal bagus pada balapan pertama, MotoGP Qatar di Sirkuit Losail. Pembalap berusia 32 tahun itu merebut podium juara dengan keunggulan 0,027 detik atas Marquez.

Tentu, kemenangan pada MotoGP Qatar 2018 menjadi start yang bagus dalam upaya merebut gelar juara dunia. Namun, saat diminta menyebutkan tiga mimpi terbesar dalam hidupnya, jadi juara dunia MotoGP ternyata ada di urutan terakhir.

"Jadi ayah untuk kedua kalinya, yang kedua saya tidak tahu, dan yang ketiga adalah memenangkan kejuaraan dunia," ungkap Dovi yang telah mengoleksi sembilan kemenangan di kelas MotoGP, dilansir Tuttomotoriweb.

 

Puji Lorenzo

Jorge Lorenzo, MotoGP
Pembalap Ducati Corse, Jorge Lorenzo gagal menyelesaikan balapan MotoGP Qatar 2018 akibat terjatuh. (Twitter/Ducati Corse)

Saat ini Dovi memang sudah memiliki satu anak, yakni Sara. Sara adalah buah hati dari hasil hubungan dengan Denisa. Namun, Dovi kini sudah berpisah dengan Denisa dan sudah sering terlihat dekat dengan wanita baru, yakni Alessandra Rossi.

Di sisi lain, Dovi juga mengungkapkan soal dampak dari kehadiran Jorge Lorenzo di Ducati. Hingga kini, Lorenzo dinilai belum sepenuhnya memahami karakter motor Desmosedici. Buktinya, belum ada satu pun podium juara yang didapat X-Fuera.

"Masuknya Jorge dalam petualangan Ducati adalah hal positif. Saya menganggapnya sebagai tantangan. Sudah jelas bahwa awalnya Ducati mengutamakan Jorge dan tak terlalu menaruh kepercayaan pada saya. Tapi kekuatan saya, diikuti dukungan orang-orang terdekat, membuat hal ini tak menjadi penting," tutur Dovi.

 

Rapor Dovi di Semua Kelas

125cc: 49 balapan, 5 menang, 15 podium, 9 pole, 3 fastest lap, 492 poin

250cc: 49 balapan, 4 menang, 26 podium, 4 pole, 8 fastest lap, 721 poin

MotoGP: 179 balapan, 9 menang, 43 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 1932 poin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya