Nainggolan: AS Roma Kurung Pertahanan Barcelona

AS Roma lolos ke semifinal Liga Champions dengan agregat 4-4, dengan keunggulan gol tandang.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 11 Apr 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2018, 11:00 WIB
Barcelona Kalah dari AS Roma
Pemain Barcelona, Luis Suarez berebut bola dengan pemain AS Roma, Alessandro Florenzi pada laga leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Olimpico, Selasa (10/4). AS Roma menggilas Barcelona 3-0 untuk merebut tiket semifinal. (LLUIS GENE/AFP)

Liputan6.com, Roma - Gelandang AS Roma, Radja Nainggolan terlihat puas timnya mampu menyingkirkan Barcelona. AS Roma melenggang ke semifinal Liga Champions dengan agregat 4-4, unggul gol tandang.

Pada leg kedua perempat final Liga Champions di Olimpico Stadium, Selasa (10/4/2018) atau Rabu dini hari WIB, AS Roma menolak menyerah, meski tertinggal agregat 1-4.

Kerja keras AS Roma membuahkan hasil. Mereka berhasil mencetak gol cepat. Pada menit keenam, memanfaatkan umpan panjang Daniele De Rossi, sontekan Edin Dzeko berhasil mengoyak gawang Barcelona.

Serigala Ibu Kota Italia menggandakan kedudukan pada menit ke-58. Eksekusi penalti Daniele De Rossi membuat Olimpico Stadium bergemuruh.

Menit ke-82, tandukkan Kostas Manolas memastikan AS Roma menendang Barcelona di Liga Champions. AS Roma pun lolos ke semifinal Liga Champions dengan agregat 4-4, keunggulan gol tandang.

"Skor 3-0 itu luar biasa. AS Roma mencetak tiga gol penting melawan tim yang sudah memenangkan banyak piala dalam beberapa tahun terakhir. Ini menjadi hari fantastis untuk semuanya," ujar Nainggolan, dikutip dari Football Italia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ubah Filosofi

Barcelona Kalah dari AS Roma
Bek Barcelona, Nelson Semedo (berebut bola dengan pemain AS Roma, Stephan El Shaarawy pada laga leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Olimpico, Selasa (10/4). Barcelona secara mengejutkan dikalahkan AS Roma 0-3. (LLUIS GENE/AFP)

AS Roma menang setelah mengubah filosofi mereka. Tim asal Italia itu bermain dengan formasi 3-4-1-2. Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco, menempatkan Radja Nainggolan sebagai trequartista untuk membantu dua striker AS Roma, Patrik Schick dan Edin Dzeko.

Taktik ini sangat berhasil, Lionel Messi dan kawan-kawan tidak bisa keluar dari pertahanannya sendiri. AS Roma mendominasi permainan dengan menguasai ball-possession hingga 54 persen.

"Pelatih mengubah beberapa hal untuk memastikan Barcelona tidak bisa keluar dari pertahanan. Itu merupakan permainan yang sempurna dan kami berhasil memanfaatkan setiap peluang," ucap Nainggolan.


Mulai Ditakuti

Barcelona Kalah dari AS Roma
Pemain AS Roma Edin Dzeko berebut bola dengan pemain Barcelona, Samuel Umtiti pada laga leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Olimpico, Selasa (10/4). AS Roma sukses menggilas Barcelona 3-0 untuk merebut tiket semifinal. (AP/Gregorio Borgia)

Lebih lanjut, gelandang berdarah Indonesia itu menilai AS Roma kini menjadi tim yang diperhitungkan setelah menyingkirkan Barcelona. Nainggolan juga percaya timnya bakal melenggang ke partai final.

"Kami harus melakukan pekerjaan lebih besar. Setiap pertandingan itu sulit, sekarang kami sudah menyingkirkan Barcelona dan tim lain mulai takut pada AS Roma," katanya mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya