Liputan6.com, Jerez - Jorge Lorenzo adalah sebuah contoh bahwa hijrah ke tim baru akan menempatkan seorang pembalap MotoGP ke dalam risiko. Pasalnya, mereka akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan motor baru sejak awal.
Ya, hal itu sedang dialami Lorenzo yang meninggalkan Yamaha demi pindah ke Ducati usai MotoGP 2016. Hingga kini, pembalap asal Spanyol itu tak kunjung memberikan hasil yang diinginkan pihak Ducati.
Advertisement
Baca Juga
Padahal, ia adalah pembalap yang telah meraih tiga gelar juara dunia MotoGP bersama Yamaha. Lorenzo pun bukan satu-satunya pembalap yang seperti itu. Sebelumnya, Valentino Rossi juga terpuruk usai pergi dari Yamaha untuk Ducati.
Kini, ada kekhawatiran bahwa Johann Zarco juga akan seperti itu saat memperkuat KTM mulai MotoGP 2019. Seperti diketahui, Zarco telah memutuskan untuk hijrah ke KTM dan meneken kontrak hingga musim 2020.
"Pembalap tak perlu mengubah gaya balapnya untuk motor kami. Kami ingin membangun motor yang cocok untuk banyak pembalap. Ini adalah tujuan kami, tapi kami belum mencapainya. Ya, ada risiko, tapi kami akan mengatasinya. Kami akan membuat Johann senang," ujar Direktur KTM Motorsport, Pit Beirer, dikutip Speedweek.
Dampak Positif
Sebelum memutuskan untuk bergabung KTM, pembalap asal Prancis itu sempat dikaitkan dengan Honda dan Yamaha. Honda dilaporkan ingin menjadikan Zarco sebagai pengganti Dani Pedrosa. Sedangkan Yamaha ingin menciptakan slot untuk Zarco bersama Rossi dan Maverick Vinales.
Zarco sendiri bukan pembalap yang sudah berpengalaman di kelas MotoGP. Ia baru memulai petualangan di kelas utama sejak musim 2017. Namun, penampilan apik bersama Tech 3 mengundang ketertarikan banyak tim.
Terlebih, pembalap berusia 27 tahun itu juga memiliki keinginan untuk mengendarai motor pabrikan. Artinya, satu-satunya cara bagi Zarco untuk mewujudkan keinginannya adalah hijrah ke tim pabrikan. Kebetulan, kontraknya bersama Tech 3 berakhir usai MotoGP 2018.
"Saya yakin Zarco akan membuat kami lebih kuat. Ia adalah jawaban tepat. Kami mencari pembalap terbaik untuk mengambil langkah berikutnya. Tentu ia akan bekerja dengan tim dan mengembangkan motornya. Setelah Pol Espargaro dan Bradley Smith, KTM butuh pembalap yang tahu cara bertarung dan melanjutkan pengembangan RC16," Beirer melanjutkan.
Advertisement
Rapor Zarco di Semua Kelas
125cc: 50 balapan, 1 menang, 11 podium, 4 pole, 5 fastest lap, 371,5 poin
Moto2: 88 balapan, 15 menang, 30 podium, 15 pole, 7 fastest lap, 1.010 poin
MotoGP: 22 balapan, 0 menang, 5 podium, 3 pole, 4 fastest lap, 212 poin