Houston Rockets Vs Golden State Warriors: Tim Tamu Cemas

Houston Rockets ingin membalas kekalahan pada gim 1 kontra Golden State Warriors.

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 16 Mei 2018, 19:25 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018, 19:25 WIB
Golden State Warriors, Houston Rockets, NBA
Pebasket Houston, Ryan Anderson #33 mencoba melewati adangan pebasket Warriors, Draymond Green #23 pada laga perdana NBA 2017 di Oracle Arena, Oakland, (17/10/2017). Rockets menang 122-121. Rockets menang 122-121. (Ezra Shaw/Getty Images/AFP)

Jakarta, - Golden State Warriors bakal lebih waspada saat menghadapi Houston Rockets, pada Game 2 Final NBA Wilayah Barat, di Toyota Center, Houston, Texas, Amerika Serikat (AS), Rabu (16/5/2018) atau Kamis (17/5/2018) pagi WIB. Tim tamu mengaku mencemaskan kebangkitan sang unggulan pertama.

Pada pertemuan pertama, Golden State Warriors menekuk tuan rumah dengan selisih 13 poin, yakni 119 - 106. Kevin Durant (KD) menjadi bintang dengan koleksi 37 angka.

Baca Juga

  • NBA: Warriors Menangi Gim Pertama Final Wilayah di Kandang Rockets
  • Forward Houston Rockets Tak Gentar Hadapi Golden State Warriors
  • Houston Rockets Vs Golden State Warriors, Pembuktikan 2 Tim Tangguh

Berkebalikan dengan KD, bintang tuan rumah, James Harden harus tertunduk lesu meski berstatus pencetak angka terbanyak bagi Houston Rockets. Pada laga tersebut, Harden mengumpulkan 41 poin dan 7 assist.

Tampil dominan pada pertemuan pertama, bukan berarti Golden State Warriors gembira. Mereka mengaku waspada dengan strategi apa yang bakal berubah dengan Houston Rockets.

Golden State Warriors, yang berstatus juara bertahan, menganggap James Harden dkk bakal memberi perlawanan berbeda dengan perjumpaan pertama mereka. Shooting Guard Klay Thompson menjadi orang pertama yang khawatir dengan permainan pada game 2 nanti.

Ia menganggap, kemenangan pada laga pembuka final wilayah Barat, tak berarti apapun. "Kami tak berpikir itu benefit. Bisa jadi itu sekadar jebakan. Artinya, masih banyak tekanan yang akan mengarah ke kami," sebut Thompson, di ESPN.

Ucapan Thompson mengacu pada permainan Houston Rockets yang terlihat tegang. Hal itu pula yang membuat tuan rumah tak maksimal, terutama permainan kolektif James Harden, Trevor Ariza , PJ Tucker dan Chris Paul.

Begitu juga dengan performa Eric Gordon yang mendadak macet kala menggunakan senjata andalannya, tembakan tiga angka. Sosok Luc Mbah a Moute dan Gerald Green, yang biasanya atraktif, tak sanggup menjadi amunisi alternatif.

"Saya tak berpikir kemenangan itu menjadi momentum bagi kami, Houston bisa menang kapan saja, dan mereka sudah menunjukkan sinyal itu. Raihan maksimal pada gim 1 tak memberi garansi pada kami bisa memenangi final ini," ungkap Kevin Durant.

Pelatih Golden State Warriors, Steve Kerr hanya ingin anak asuhnya bermain seperti pada pertemuan pembuka. "Kami sudah menemukan solusi pada menit-menit awal. Saya berharap bisa melakukan itu lagi, tapi tetap menunggu apa yang akan mereka berikan," kata mantan shooter andalan Chicago Bulls tersebut.

Senjata Steve Kerr

Kerr berharap, pada rentang 48 menit di panggung gim 2 nanti, Stephan Curry dkk tak kagok dan segera beradaptasi. "Intinya, kami harus tampil lebih tajam lagi," tegas Kerr.

Kekhawatiran dan tebakan Golden State Warriors mendekati kenyataan. Kubu Houston Rockets sudah merencakan perubahan. Pelatih Houston Rockets, Mike D'Antoni, menegaskan, timnya akan berubah.

Satu di antara solusi yang sudah ada dalam pikirannya adalah melepas isolasi para penembak jauh dari zona pertahanan Golden State Warriors. Ia berharap, pemain seperti James Harden, Chris Paul dan Eric Gordon, bisa meng-eksplorasi area perimeter tembakan tiga angka di zona bertahan The Warriors.

"Kami harus membuka sistem pertahanan mereka, dan kami sudah punya rencana. Saya berharap bisa berjalan pada gim 2, termasuk mengurangi turnover," beber Mike D'Antoni.

Terkait turnovers, permainan Houston Rockets mendapat atensi khusus. Bagaimana tidak, tuan rumah melakukan 16 kesalahan sendiri, yang bisa dikonversi Golden State Warriors menjadi angka melalui lay-up ataupun tembakan tiga angka.

Catatan tersebut menjadi rekor tersendiri bagi Golden State Warriors. Pasalnya, pada musim reguler, Warriors memiliki raihan rata-rata 17,6 angka per gim melalui transisi serangan balik. Faktanya, saat gim 1, The Warriors mencetak 18 angka melalui serangan balik.

Selain itu, sistem pertahanan Golden State Warriors menjadi satu di antara kunci. Zona tersebut membuat PJ Tucker, Gerald Green dan Luc Mbah a Moute, hanya sanggup mencetak 7 angka.

Masalah besar tersebut menjadi tantangan bagi Houston Rockets, sekaligus hal yang diwaspadai Golden State Warriors. "Tak boleh ada kesalahan dan wajib bermain tenang," tukas Steve Kerr, Pelatih Golden State Warriors.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya