Hadapi Masalah Besar, UEFA Sarankan AC Milan Korbankan Yonghong Li

AC Milan harus menghadapi bahaya serius karena terancam tak bisa mengikuti Liga Europa.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 26 Mei 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2018, 07:00 WIB
AC Milan-Fiorentina
Penyerang AC Milan, Patrick Cutrone bersama rekan-rekannya berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Fiorentina pada lanjutan Liga Serie A Italia di stadion San Siro (20/5). Rossoneri memastikan tiket ke Liga Europa. (AP Photo/Antonio Calanni)

Liputan6.com, Jakarta AC Milan kini berada dalam masalah besar setelah UEFA menolak permohonan banding. Rossoneri sekarang harus membiayai kembali utang mereka lebih dari 400 juta euro.

Dan, parahnya UEFA yakin pemilik AC Milan Yonghong Li tidak memiliki jaminan untuk menyelesaikan masalah keuangan klub raksasa Serie A itu.

Seperti dilansir Calciomercato.com, Dewan Direktur dijadwalkan, Jumat (25/5/2018) ini, dan perwakilan klub akan membahas tentang situasi saat ini dan bagaimana mengatasinya.

AC Milan harus menghadapi bahaya serius karena terancam tak bisa mengikuti Liga Europa. Menurut Il Corriere dello Sport, UEFA bisa memberi kepercayaan kepada klub jika presiden mereka saat ini dikeluarkan dari posisinya.

Jika Yonghong Li gagal untuk membiayai kembali utangnya, Amerika Elliot akan mengambil alih klub tersebut pada bulan Oktober nani. Namun, hal ini tentu terlambat untuk menyelamatkan AC Milan di kompetisi Eropa musim depan.

Perjanjian

Franck Kessie Cetak Gol AC Milan
Banjir kartu hiasi pertandingan Atalanta vs AC Milan. (Paolo Magni/ANSA via AP)

Sebelumnya, UEFA merilis sebuah pernyataan soal “perjanjian pembayaran” telah gagal dan klub akan pergi ke sidang disipliner bulan depan.

"Dewan Investigasi dari Badan Pengendali Keuangan Klub UEFA (CFCB) telah memutuskan untuk merujuk klub Italia AC Milan ke Dewan Peradilan CFCB atas pelanggaran Financial Fair Play, khususnya dalam hal persyaratan impas (break-even)," ungkap pernyataan tersebut.

Tuntutan FFP

AC Milan bisa menjadi klub ke-17 yang ditolak aksesnya ke kompetisi UEFA karena gagal memenuhi tuntutan Financial Fair Play

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya