Timnas Inggris Dihantui Rekor Buruk 12 Tahun Terakhir

Gareth Southgate mengingatkan agar pemain selalu waspada karena Timnas Inggris dibayangi rekor buruk di babak knock out.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 27 Jun 2018, 00:52 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2018, 00:52 WIB
Gareth Southgate
Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate. (AFP/Paul Ellis)

Jakarta Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, menyatakan The Three Lions harus bermimpi memenangi Piala Dunia 2018. Namun, dia mengingatkan para pemain selalu waspada karena Timnas Inggris dibayangi rekor buruk di babak gugur. 

Inggris masih harus menjalani laga terakhir fase Grup G melawan Belgia, Kamis (28/6/2018). Namun, Harry Kane dan kawan-kawan sudah menggenggam tiket ke babak 16 besar berkat kemenangan 6-1 atas Panama, Minggu (25/6/2018). 

Kemenangan itu memancing euforia publik Inggris, sehingga mulai membicarakan kemungkinan menjuarai Piala Dunia. Namun, Southgate tak mau terbawa euforia.

Apalagi, selama 12 tahun Inggris gagal memenangi pertandingan di fase knockout di turnamen besar, Piala Dunia dan Piala Eropa. Kemenangan terakhir dibukukan pada 2006. Saat itu tendangan bebas David Beckham membuat Timnas Inggris menang 1-0 atas Ekuador. 

"Kami harus selalu bermimpi. Itu penting, tapi kami juga harus  rendah hati karena bakal menghadapi laga-laga berat ke depan. Kami masih membaca orang-orang bilang 'Kami harus mencoba dan memenangi laga melawan Belgia karena akan memberi kami jalan berbeda', tapi kami tak pernah memenangi partai knockout sejak 2006," ujar Southgate, seperti dilansir Londong London Evening Standard, Selasa (26/6/2018). 

"Kami akan berusaha tetap menang. Fokus kami saat ini adalah menghadapi Belgia dan berusaha menang," sambung Southgate.  

Rekor Inggris pada fase knockout turnamen besar dalam 12 tahun terakhir tak mengesankan. Tim Tiga Singa dibekuk Jerman 1-4 empat tahun lalu, kalah penalti dari Italia pada perempat final Piala Eropa 2012, dan gagal lolos dari fase grup pada Piala Dunia Brasi. Adapun di Piala Eropa 2016, Inggris disingkirkan oleh Islandia.  

Sumber: London Evening Standard/Bola.com

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya