Liputan6.com, London - Rumor tentang pemecatan Antonio Conte di Chelsea sudah berhembus cukup lama. Sejak kekalahan di laga pembuka dari Burnley hingga final Piala FA musim lalu, pria Italia itu sangat santer dikabarkan akan dipecat The Blues.
Kandidat terdepan untuk mengambil alih pekerjaannya di Stamford Bridge sepertinya adalah mantan manajer Napoli Maurizio Sarri. Posisi Sarri di San Paolo sudah digantikan oleh mantan manajer Chelsea Carlo Ancelotti.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan setelah sebulan memenangkan FA Cup, mantan manajer Juventus itu masih berada di Chelsea. Ada banyak masalah mengenai pemecatan Conte dan situasi semakin rumit karena klausul pelepasan Sarri dengan Napoli.
Conte menolak untuk mengambil pekerjaan lain, dan jika Chelsea memecatnya, mereka harus membayar kompensasi penuh satu tahun kontraknya yang tersisa. Sementara itu, Sarri masih terikat kontrak dengan Napoli karena mereka belum memecatnya. Chelsea harus membayar Napoli untuk Sarri tapi mereka tidak bersedia.
Jadi di tengah semua kerumitan ini, beberapa orang menyarankan bahwa Roman Abramovich mungkin harus memberi Conte satu kesempatan lagi.
Berikut ini adalah empat alasan mengapa Chelsea harus tetap mempertahankan Conte dan tidak menunjuk Sarri seperti dilansir Sportskeeda:
Â
Â
Sang Juara
Suka atau tidak, Conte adalah pemenang dan dia tahu cara untuk menang. Rekornya di Juventus dan Chelsea adalah bukti. Bersama Juventus, dia memenangkan tiga gelar Serie A berturut-turut dan meletakkan pondasi kesuksesan di sana.
Di Chelsea, dia memenangkan Premier League di musim pertamanya dan Piala FA pada tahun berikutnya.
Sementara Sarri yang berusia 59 tahun belum memenangkan apapun dengan semua klub yang dia tangani sejauh ini. Meski 10 tahun lebih tua dari Conte, dia tidak tahu bagaimana memenangkan piala sedangkan Conte tahu apa yang diperlukan untuk memenangkan gelar.
Selain itu, Sarri hanya menjanjikan sepakbola yang indah, sementara Conte menjanjikan piala dan Chelsea sudah pasti menginginkan piala.
Advertisement
Sejarah
Luiz Felipe Scolari mengambil alih kursi panas di Stamford Bridge pada 2008 dan karena hasil buruk dia akhirnya dipecat setelah bertugas selama tujuh bulan.
Banyak yang mengklaim bahwa dia sudah kehilangan ruang ganti dan dia tidak lancar berbahasa Inggris sehingga menjadi salah satu alasan mengapa dia dipecat.
Tapi salah satu alasan terbesar mengapa dia dipecat adalah karena taktiknya. Scolari lebih suka bermain sepak bola menyerang dan pemain Chelsea tidak terbiasa bermain seperti itu, sebagai akibatnya mereka kesulitan.
Dalam pertandingan besar Chelsea tidak pernah bisa bangkit dan kalah saat mereka bermain sepakbola menyerang.
Sementara itu, Sarri juga lebih suka bermain sepakbola menyerang dan Chelsea sekarang ini tidak terbiasa bermain sepakbola seperti itu. Seperti Scolari, dia mungkin juga kesulitan untuk mendapatkan yang terbaik dari Chelsea saat ini dan membuat keadaan menjadi lebih buruk di Stamford Bridge.
DNA
Sejak Roman Abramovich mengambil alih Chelsea pada 2003, mereka bisa dibilang menjadi klub paling sukses di Inggris sejak 2003. The Blues berhasil memenangkan lima trofi Premier League, lima FA Cup, Tiga Piala Liga, satu Liga Champions, dan satu Liga Eropa.
Semua piala ini datang ke Stamford Bridge dengan gaya sepakbola defensif yang dimainkan klub. Memainkan sepakbola bertahan ada di dalam DNA mereka dan ditanamkan oleh Jose Mourinho selama musim pertamanya di Inggris.
Gaya permainan seperti itu mungkin tidak terlalu indah, tetapi sangat efektif dan buktinya mereka bisa mendapatkan piala.
Itu adalah keunikan yang dimiliki Chelsea dibandingkan klub lain. Klub lain memainkan sepak bola menyerang; Arsenal, Tottenham, Man City, Man United (sebelum Jose Mourinho). Sepakbola defensif memberi Chelsea keunikan dan itu ada di dalam DNA mereka.
Sarri bukanlah manajer yang punya DNA sepak bola Chelsea. Bahkan dia sangat berlawanan karena dia memainkan sepak bola menyerang.
Advertisement
Pantas Dapat Kesempatan Lagi
Banyak yang mengatakan Conte harus pergi, tetapi ada banyak alasan mengapa dia pantas mendapat satu kesempatan lagi di Stamford Bridge.
Keputusan menjual Diego Costa dibuat pada bulan Januari, dan perilaku buruk Costa yang menyebabkan dia pergi.
Pada awal musim, Costa datang kepada Conte dan mengatakan bahwa dia ingin pergi. Tapi Costa mengatakan secara terbuka bahwa dia menerima pesan teks bahwa dia sudah tidak lagi diinginkan
Selain itu, keputusan menjual Matic bukanlah dari Conte, tetapi dari manajemen Chelsea. Orang akan mengatakan bahwa Conte sudah mengkritik manajemen Chelsea secara terbuka, tetapi apa yang membuatnya melakukannya? Sudah jelas bahwa manajemen Chelsea tidak memberinya dukungan finansial tapi mengharapkan bisa mendapatkan piala.
Conte gagal masuk empat besar dengan lima poin, dan tersingkir dari Liga Champions bukan karena taktiknya yang buruk tetapi karena kesalahan individu.
Dia ingin meningkatkan kedalaman skuat tetapi manajemen tidak mau membantunya. Mempertimbangkan semua ini, dia harus diberi kesempatan lain, jika tidak Roman Abramovich mungkin akan membuat kesalahan yang sama seperti dengan Jose Mourinho pada tahun 2007.
Sumber: bola.net