Liputan6.com, Los Angeles - Irina Shayk, mantan pacar Cristiano Ronaldo, mengungkapkan masa kecilnya yang sangat buruk. Saking kelamnya, Irina enggan mengingat perlakuan teman sebayanya kala itu.
Model seksi itu lahir di Yemanzhelinsk, Rusia, 6 Januari, 1986. Sejak kecil, Irina sudah mempunyai tubuh yang langsing dan kulit gelap.
Advertisement
Baca Juga
Fisik Irina ini ternyata berdampak buruk untuk kehidupan pribadinya di masa kecil. Dia sering mendapat hinaan dari temannya sendiri akibat warna kulitnya yang gelap, berbeda dengan wanita Rusia lainnya yang memiliki warna kulit cerah.
"Ketika masih kecil, semua bocah di kampung saya mengolok-olok. Saya seorang bocah yang tinggi, warna kulit gelap, dan bibir lebih besar," ucap Irina, dikutip dari Don Balon Rosa.
"Karena hal itu, semua anak-anak memanggil saya tongkat yang memakai sepatu hak tinggi," kata wanita yang putus dengan Cristiano Ronaldo pada awal tahun 2016 menambahkan.
Menyedihkan
Hinaan itu tak hanya di sekitar rumahnya. Teman-teman sekolah Irina juga mencaci tubuh Irina yang masih membekas di hatinya hingga kini.
"Di sekolah, saya mengenakan rok, tidak pernah celana. Mereka (teman-teman sekolah) berkata kepada saya: 'Lihat, si tongkat berjalan dengan tumitnya!' Itu menyedihkan sekali," ujar wanita berusia 32 tahun tersebut.
Â
Advertisement
Sudah Tunangan
Awal tahun 2018, Irina sudah menemukan kebahagiannya. Dia sudah bertunangan dengan aktor Hollywood, Bradley Cooper. Kabar itu merebak setelah Irina kedapatan mengenakan cincin di jari manis tangan kirinya.
Seperti dilansir Hello, Irina tampak mengenakan cincin saat memegang keong laut. Foto itu ia unggah sekitar satu pekan yang lalu. Dalam foto-foto setelahnya, Irina terlihat sedang berlibur di sebuah pantai.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini: