Suporter Istimewa Bikin Timnas U-16 Tambah Semangat Lawan Iran

Timnas U-16 Indonesia secara mengejutkan kalahkan Iran di penyisihan grup Piala AFC U-16.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2018, 09:45 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2018, 09:45 WIB
Timnas Indonesia U-16, Piala AFF U-16 2018
Timnas U1-16 dapat dukungan maksimal dari suporter Indonesia di Piala AFC U-16 (Bola.com/Aditya Wany)

Liputan6.com, Jakarta - Kemenangan Timnas U-16 Indonesia atas Iran pada penyisihan grup C Piala AFC U-16 di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Jumat (21/9/2018) masih menyisakan kebanggaan. Timnas U-16 tak disangka mampu mengalahkan Iran 2-0 pada laga tersebut.

Selain permainan apik Bagas dan Bagus yang mencetak dua gol kemenangan bagi Timnas U-16, dukungan maksimal dari suporter Timnas U-16 juga pantas diperhitungkan. Dari ribuan suporter Indonesia yang hadir, ada pemandangan istimewa di bangku penonton.

Pertama, keberadaan bendera Merah Putih raksasa yang dibentangkan saat lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang. Kedua, tampak sepasang bass drum ditabuh yang bunyinya membuat yel-yel dukungan bagi Indonesia terasa semakin "hidup" dan bergairah.

Selidik punya selidik, ternyata inisiator dua penampakan mencolok di pertandingan Grup C Piala AFC U-16 2018 tersebut adalah sekelompok kecil suporter Indonesia yang datang dari Jakarta. Mereka menamakan diri "One Soul One Nation".

Total ada tujuh orang anggota One Soul One Nation yang terbang ke Malaysia untuk memberikan dukungan langsung kepada anak-anak asuh Fakhri Husaini. Mereka datang membawa "senjata" yaitu dua buah bass drum dan bendera Merah Putih berukuran 45 meter x 12 meter.

"Semuanya perlengkapan ini kami angkut dari Jakarta," ujar salah satu pendiri One Soul One Nation, Budi Semar seperti dikutip antara.

Budi bercerita, untuk membentangkan bendera Merah Putih raksasa tersebut, dirinya dan rekan meminta bantuan dari suporter Indonesia yang duduk di sekitar mereka.

Sementara saat menabuh bass drum, anggota One Soul One Nation yang menjadi penggebuk sekaligus dirigennya. Merekalah yang memberikan aba-aba dan mengatur tempo ketukan bass drum sehingga terdengar menggelegar. Tetabuhan itu bertujuan membangkitkan semangat Timnas U-16 dan membuat ciut nyali lawan.

"Sebenarnya kami punya 25 bass drum, tetapi kami hanya membawa dua ke Malaysia," kata Budi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Suporter Militan

Timnas Indonesia U-16, SFC U-16, Timor Leste
Timnas U-16 Indonesia (Bola.com/PSSI)

One Soul One Nation ini sendiri bisa dikatakan sebagai kelompok pencinta tim nasional Indonesia yang 'militan'. Lihat saja, sejak dibentuk sejak tahun 2013, One Soul One Nation sudah pergi hampir ke seluruh lokasi di luar negeri di mana Indonesia bertanding. Dan, itu dilakukan dengan biaya sendiri.

"Kami sebenarnya kumpulan dari berbagai kelompok suporter klub yang sepakat bergabung untuk mendukung tim nasional. Berikutnya setelah Piala Asia ini, kami berencana ke Singapura untuk mendukung Indonesia di Piala AFF 2018," tutur Budi.

Sayangnya, One Soul One Nation tidak akan lama berada di Malaysia. Rencananya, dukungan mereka kepada Indonesia hanya sampai pertandingan kedua di Grup C, Senin (24/9), di mana anak-anak asuh Fakhri Husaini akan berhadapan dengan Vietnam.

"Kami juga memikirkan pekerjaan. Ini saja datang tanpa izin dari atasan," kata Budi yang disambut tawa rekan-rekannya.

Kehadiran anggota One Soul One Nation bersama ribuan warga Indonesia lainnya di Bukit Jalil terbukti berhasil menyuntikkan motivasi kepada para pemain timnas U-16 Indonesia yang pada akhirnya berhasil mengalahkan Iran 2-0.


Dukungan Maksimal

Timnas Indonesia U-16
Sultan Zico dan Bagus Kahfi selebrasi bersama Timnas Indonesia U-16 di Piala AFF U-16 2018. (Bola.com/Aditya Wany)

Ucapan terima kasih pun mengalir dari pelatih dan pemain tim berjuluk Garuda Asia. Pelatih timnas U-16 Indonesia Fakhri Husaini pun mengaku tenang jika timnya bertanding di Malaysia.

Hal itu tak lain karena banyaknya warga negara Indonesia yang berdomisili di Malaysia, baik untuk bekerja maupun belajar.

"Mereka pasti datang untuk memberikan dukungan. Berapapun jumlah yang hadir di stadion, itu menjadi penambah semangat bagi pemain. Kehadiran mereka penting untuk kami," ujar Fakhri.

Bek timnas U-16 Indonesia Fadilah Nur Rahman juga tak bisa menutupi rasa gembiranya bisa bertanding di bawah dukungan ribuan suporter Indonesia meski mereka bertanding di Malaysia.

"Luar biasa, rasanya seperti bermain di Indonesia," kata Fadilah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya