3 Kiper Timnas Indonesia di Piala AFF 2018

Timnas Indonesia mempersiapkan tiga penjaga gawang untuk berlaga di Piala AFF 2018.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 01 Nov 2018, 14:47 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2018, 14:47 WIB
Kiper Timnas Indonesia
Kiper Timnas Indonesia. (Bola.com/Dody Iryawan)

Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, memanggil 23 pemain yang mengikuti pelatnas menuju Piala AFF 2018. Bima Sakti memanggil tiga penjaga gawang berkualitas yang memang layak disebut sebagai pelindung gawang Tim Garuda.

Ketiga kiper yang dibawa ke pemusatan latihan terakhir Timnas Indonesia ini pun sudah terbukti memiliki kualitas yang baik dalam dua tahun terakhir.

Setelah Kurnia Meiga menghilang dari lapangan hijau, otomatis Andritany Ardhiyasa memiliki kans yang sangat besar untuk bisa menjadi kiper utama Timnas Indonesia di level internasional. Bahkan Luis Milla mempertaruhkan kuota tiga pemain senior di Asian Games 2018 dengan memasukkan namanya ke dalam skuat Timnas Indonesia U-23.

Namun, kini bukan Andritany saja yang layak untuk melindungi gawang Timnas Indonesia. Muhammad Ridho, yang memiliki performa baik bersama Borneo FC, juga layak untuk mendapatkan kepercayaan mengawal gawang Tim Garuda.

Sementara itu, keputusan Bima Sakti memanggil Awan Setho masuk skuat Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 pun bisa dimaklumi. Tak hanya mampu membuktikan kualitas sebagai kiper utama juara bertahan Liga 1, Bhayangkara FC, Awan Setho pun memiliki cukup pengalaman bersama sejak Timnas Indonesia U-19 hingga di Timnas Indonesia U-23.

Bagaimana kualitas ketiga penjaga gawang Timnas Indonesia pilihan Bima Sakti untuk Piala AFF 2018? Bola.com mengupasnya berdasarkan pengalaman ketiganya dalam dua tahun terakhir.

Andritany Ardhiyasa

Sepak Bola : Indonesia Vs Uni Emirat Arab
Kiper Indonesia, Andritany Ardhiyasa, saat melawan Uni Emirat Arab (UEA) pada laga Asian Games di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Jumat (24/8/2018). Indonesia kalah adu penalti dari UEA. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Penjaga gawang yang sudah bersama Persija Jakarta sejak 2010 itu telah membuktikan kualitasnya sebagai kiper andalan Macan Kemayoran dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Andritany tumbuh berkembang bersama Kurnia Meiga yang juga merupakan kiper andalan Arema selama beberapa tahun terakhir yang membuat keduanya bersaing ketat untuk bisa berdiri di bawah mistar gawang Tim Garuda.

Namun, musibah misterius yang dialami oleh Kurnia Meiga seakan menjadi berkah bagi Andritany. Kiper Persija Jakarta itu tidak pernah mengambil keuntungan dari apa yang menimpa Kurnia Meiga dan keduanya tetap bersahabat. Namun, tak bisa dipungkiri istirahat Kurnia Meiga membuat Andritany kini berkembang menjadi kiper yang sangat diandalkan di Timnas Indonesia.

Bicara soal refleks dalam merespons datangnya bola, Andritany memiliki kemampuan yang luar biasa. Kiper berusia 26 tahun itu tidak ragu untuk melompat setinggi dan sejauh mungkin untuk menjangkau bola yang datang ke arah gawangnya. Bahkan ketika tangan tak bisa bereaksi, kaki dan tubuhnya seakan menjadi opsi untuk menghalau datangnya bola.

Selain itu, Andritany juga terkenal memiliki penguasaan bola yang sangat baik. Tidak jarang penjaga gawang bertubuh kekar ini keluar dari area kekuasannya untuk menjemput bola dan mengecoh pemain lawan sebelum melepaskan umpan kepada rekan-rekan setimnya.

Pengalaman mengawal gawang Timnas Indonesia sejak kategori U-14, dan juga menjadi kiper terbaik Piala Pelajar Asia U-18 pada 2008, membuat Andritany berkembang sangat baik di level tim nasional. Namun, sebaik-baiknya kualitas seorang pemain sepak bola, tetap tak ada yang sempurna.

Andritany mampu memperlihatkan kualitas dengan mencetak cleansheet dalam penampilan terakhirnya bersama Timnas Indonesia, yaitu saat menang 3-0 atas Myanmar dalam laga uji coba internasional pada 10 Oktober 2018.

Namun, tak jauh sebelum itu, Andritany gagal membaca satu penalti pun yang dieksekusi oleh pemain-pemain UEA saat memperkuat Timnas Indonesia U-23 yang membuat tim asuhan Luis Milla itu tersingkir di 16 besar.

Muhammad Ridho

Timnas Indonesia U-23, Timnas Indonesia, Lapangan ABC Senayan
Kiper Timnas Indonesia U-23, Muhammad Ridho tengah bersiap mengamankan gawang pada sesi latihan di Lapangan A,B,C, Senayan, Jakarta (18/2/2018). Latihan ini merupakan persiapan Asian Games 2018. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Bicara pengalaman di Timnas Indonesia, Muhammad Ridho baru satu kali tampil di laga resmi yang dijalani Tim Garuda. Laga debut untuk Ridho itu terjadi saat Bima Sakti memberikan kesempatan kepadanya ketika Timnas Indonesia menghadapi Hong Kong dalam laga uji coba pada 16 Oktober 2018.

Namun, ketika bicara soal kualitas, Ridho merupakan satu dari beberapa kiper Indonesia yang sangat bagus. Penampilan mengesankan di laga debutnya bersama Timnas Indonesia bisa menjadi ukuran yang cukup valid.

Meski kebobolan satu gol dalam pertandingan tersebut, Ridho tercatat mampu melakukan tujuh penyelamatan yang luar biasa dalam serangan bergelombang yang dilakukan para pemain Hong Kong.

Bicara soal kiprahnya mengawal gawang di level klub pun Ridho terhitung cukup baik. Dalam 13 penampilannya di Liga 1 2018, Ridho memang tercatat cukup banyak kebobolan.

Gawang Ridho kebobolan 18 gol, atau 50 persen dari jumlah kebobolan yang dialami Borneo FC hingga saat ini. Namun, jumlah tersebut tak jauh berbeda dengan Andritany yang pada musim ini sudah kebobolan 17 gol dalam 17 pertandingan yang diikutinya.

Piala AFF 2018 akan menjadi kesempatan pertama bagi Ridho untuk merasakan pengalaman yang lebih mendalam di level internasional.

 

Awan Setho

Awan Setho
Kiper Timnas Indonesia, Awan Setho, menangkap bola saat latihan di Stadion Patriot, Bekasi, Senin (2/10/2017). Latihan ini merupakan persiapan jelang laga persahabatan melawan Kamboja. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Awan Setho kini berkembang menjadi kiper muda potensial bagi masa depan Timnas Indonesia. Pemain asal Semarang itu pertama kali bergabung bersama Timnas Indonesia adalah ketika menjadi pelapis Ravi Murdianto di Timnas Indonesia U-19 yang menjadi juara Piala AFF U-19 2013.

Ia mendapatkan kepercayaan untuk mengawal gawang Timnas Indonesia U-19 pada Piala AFF U-19 2016, di mana posisinya sudah menjadi kiper utama selepas kepergian Ravi Murdianto. Namun, Tim Garuda Muda gagal tampil mengesankan di Vietnam. Menjalani lima laga, Timnas Indonesia U-19 kalah dalam tiga laga pertama dan baru meraih kemenangan dalam dua laga terakhir grup.

Namun, Awan Setho harus merelakan kegagalan untuk mengawal gawang Timnas Indonesia U-22. Luis Milla memilih Satria Tama, Kurniawan Kartika Ajie, dan Diki Indriyana untuk berangkat ke Malaysia.

Namun, selepas SEA Games 2017, penampilan gemilang Awan bersama Bhayangkara FC menarik perhatian Luis Milla. Meski sempat mengalami cedera, Awan Setho tetap terpilih untuk masuk dalam skuat Timnas Indonesia U-23 didampingi Andritany Ardhiyasa yang bergabung dengan memanfaatkan satu dari tiga kuota pemain senior.

Melanjutkan keberhasilannya menembus Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018, Awan Setho pun kembali mendapatkan kepercayaan untuk masuk skuat Timnas Indonesia dalam persiapan terakhir menuju Piala AFF 2018.

Sumber: Bola.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya