3 Manajer Liga Inggris Ini dalam Ancaman Pemecatan

Tiga manajer ini berpotensi mengikuti jejak The Special One, dipecat dari klubnya di Liga Inggris

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 01 Feb 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2019, 19:00 WIB
Ancelotti dan 4 Pelatih Italia Berprestasi di Daratan Inggris
Maurizio Sarri, manajer Chelsea. (AFP/Ben Stansall)

Liputan6.com, Jakarta - Jose Mourinho menjadi sosok manajer pertama yang angkat kaki dari Liga Inggris musim 2018/2019. Mourinho dipecat Manchester United (MU), pertengahan Desember tahun lalu.

Manajemen MU lalu menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer sementara. Hasilnya cukup memuaskan, Solskjaer berhasil menaikkan moral Paul Pogba dan kawan-kawan yang turun saat ditangani Mourinho.

Positifnya atmosfer ruang ganti membuat permainan MU meningkat. Kini, MU pun berpotensi finis di empat besar Liga Inggris pada akhir musim.

Liga Inggris 2018/19 masih menyisakan 14 pekan lagi. Dengan persaingan yang ketat, bukan tidak mungkin akan ada manajer selanjutnya yang menyusul Mourinho.

Seperti dilansir Sportskeeda, tiga manajer ini berpotensi mengikuti jejak The Special One.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Claude Puel

Liverpool, Leicester City, Premier League
Manajer Leicester City, Claude Puel .(AFP/Paul Ellis)

Penampilan Leicester City di musim ini tak stabil. Sempat menang atas tim-tim besar, Leicester justru harus angkat kaki dari Piala FA oleh tim kasta kedua, Newport County.

Sejak kekalahan itu, Leicester City belum lagi mencatatkan kemenangan. Di tiga laga, Jamie Vardy dan kawan-kawan mengemas dua kekalahan dan satu hasil imbang.

Catatan buruk ini berpotensi lebih panjang lantaran di laga berikutnya Leicester harus meladeni MU dan Spurs. Baru pada pekan ke-27, Leicester akan menghadapi Crystal Palace, tim yang kualitasnya selevel.

Puel masuk sebagai manajer Leicester City sejak Oktober 2017. Di musim lalu, Puel sukses menyelamatkan Leicester City dari zona degradasi.


2. Marco Silva

Leicester City Vs Everton
Pelatih Everton, Marco Silva. (AP/Peter Byrne)

Mendongkrak prestasi klub, itulah sejatinya yang ada di benak manajemen Everton saat menunjuk Marco Silva sebagai manajer. Sayangnya, ekspektasi itu belum bisa dijawab manajer asal Portugal ini.

Manajemen Everton terpikat kinerja Silva saat menukangi Watford di musim lalu. Meski materi tim pas-pasan, Silva sukses membuat Watford finis di peringkat ke-14.

Sayangnya, Silva belum mampu menunjukkan magisnya di Goodison Park. Di Piala FA, Everton harus tersingkir usai dikalahkan tim Championship, Millwall.

Kekalahan ini membuat manajemen Everton mulai gelisah. Pemegang saham mayoritas klub, Farhad Moshiri sempat minta Silva memperbaiki posisi klub di Liga Inggris.

Saat ini, Everton ada di peringkat ke-8 dengan torehan 33 poin.


3. Maurizio Sarri

Liga Europa, Chelsea, PAOK
Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri. (AP/Thanassis Stavrakis)

Nama terakhir yang berpotensi dipecat dalam waktu dekat adalah Maurizio Sarri. Manajer asal Italia ini tengah dalam kondisi terpuruk setelah kekalahan 0-4 Chelsea dari Bournemouth.

Usai pertandingan, Sarri dikabarkan mengunci diri bersama para pemain di ruang ganti. Ia tidak mempersilakan para asistennya untuk ikut campur.

Sarri sebetulnya sempat membawa Chelsea mengilap di awal musim. Namun memasuki pergantian tahun performa Eden Hazard menjadi inkosisten.

Kini, Chelsea terlempar dari empat besar klasemen Liga Inggris. The Blues berada di peringkat kelima dengan 47 poin.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya