3 Kunci Sukses Real Madrid di Bawah Asuhan Santiago Solari

Real Madrid kembali bisa bersaing dalam perebutan gelar juara La Liga.

oleh Ario Yosia diperbarui 17 Feb 2019, 19:25 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2019, 19:25 WIB
Real Madrid Perpanjang Catatan Negatif
4. Ekspresi pelatih Real Madrid, Santiago Solari saat melawan Real Sociedad pada laga lanjutan La Liga Spanyol yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Senin (7/1). Real Madrid kalah 0-2 kontra Real Sociedad. (AFP/Gabriel Bouys)

Madrid - Real Madrid kembali merangsek ke papan atas klasemen Liga Spanyol, posisi kedua. Hal itu tak lepas dari kemenangan mereka atas Atletico Madrid, pekan lalu.

Raihan positif itu menunjukkan bahwa Real Madrid sudah mampu bangkit dari keterpurukan.

Sergio Ramos dan kolega sekarang hanya tertinggal enam poin di belakang pimpinan klasemen Barcelona. Meski masih ada jarak yang besar di antara kedua tim di puncak klasemen, jaraknya jauh lebih dekat daripada di bulan Desember.

Menjelang pertengahan musim, Madrid terlihat kesulitan menembus zona Liga Champions karena start yang buruk pada musim ini. Setelah kepergian Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane, Julen Lopetegui gagal mendongkrak performa Madrid dan pada akhirnya dipecat.

Namun, di bawah bimbingan pelatih baru, Santiago Solari, Los Blancos perlahan dan pasti sudah membalikkan keadaan. Kemenangan melawan Atletico Madrid di La Liga dan Ajax di Liga Champions serta hasil imbang dengan gol tandang melawan Barcelona di Copa del Rey menunjukkan bahwa performa Madrid mengalami peningkatan secara drastis.

Ada sejumlah faktor penunjang yang mendukung momen kebangkitan Real Madrid. Berikut ini setidaknya tiga faktor penentu yang membuat Real Madrid kembali ke bentuk terbaiknya di bawah Santiago Solari seperti dilansir Sportskeeda.

Mendongkrak Kinerja Pemain Kunci

Real Madrid Vs Sevilla
Para pemain Real Madrid merayakan gol yang dicetak oleh Luka Modric ke gawang Sevilla pada laga La Liga di Stadion Santiago Bernabeu, Sabtu (19/1). Real Madrid menang 2-0 atas Sevilla. (AP/Andrea Comas)

Salah satu alasan utama di balik buruknya performa Real Madrid pada paruh pertama musim ini adalah penampilan buruk sejumlah pemain di tim. Pemain-pemain seperti Sergio Ramos, Luka Modric, Toni Kross dan Marcelo tampil di bawah standar sedangkan Karim Benzema gagal menggantikan Cristiano Ronaldo.

Perlahan tapi pasti, para pemain sudah menunjukkan kaliber mereka setelah kepergian Julen Lopetegui. Sebagai contoh, Karim Benzema terus tampil gemilang dan sejauh ini sudah mencetak 18 gol di semua kompetisi sambil membuat 7 assist. Sergio Ramos kembali menjadi pemimpin di barisan pertahanan dan juga tampil cukup subur pada musim ini.

Performa bagus dari Luka Modric dan Toni Kroos banyak menguntungkan Los Blancos dan itu menunjukkan betapa pentingnya mereka di lini tengah. Pemain bintang Madrid sudah kembali menunjukkan kelasnya dan itu sangat dibutuhkan untuk meraih hasil yang positif.

Memperbaiki Mentalitas Bertanding

Real Madrid Vs Atletico Madrid
Para pemain Real Madrid merayakan gol yang dicetak oleh Gareth Bale ke gawang Atletico Madrid pada laga La Liga di Stadion Wanda Metropolitano, Sabtu (9/2). Real Madrid menang 3-1 atas Atletico Madrid. (AP/Manu Fernandez)

Meski tak bisa dihentikan di atas lapangan, Real Madrid dikenal karena mentalitas mereka. Rasa lapar, obsesi, dan tekad Los Blancos untuk menjadi klub terbaik di Eropa membuat mereka mampu melewati segala rintangan dan tantangan terberat pada musim-musim belakangan ini.

Di bawah Julen Lopetegui, para pemain terlihat sangat jauh berbeda dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir. Tetapi Santiago Solari memainkan peran kunci dalam memotivasi para pemain sehingga mereka bisa tampil lebih baik di lapangan dan meraih hasil yang positif.

Real Madrid terlihat membaik secara drastis pada paruh kedua musim ini. Sangat jelas bahwa para pemain sudah menemukan sosok yang bisa memotivasi mereka dalam sebulan terakhir dan itu mendorong mereka untuk lebih sukses.

Jeli Melihat Potensi Pemain Muda

Vinicius Junior
Striker Real Madrid asal Brasil, Vinicius Junior. (AFP/Javier Soriano)

Keputusan memasukkan Vinicius Junior di tim utama menuai manfaat bagi Real Madrid. Julen Lopetegui enggan untuk memasukkan Vinicius karena dia baru berusia 18 tahun. Namun, dia bisa membuktikan kalau keputusan Lopetegui itu salah dengan menampilkan perfomra yang sensasional untuk mendukung potensinya.

Sangat jarang ada pemain yang memimpin lini serang Los Blancos di usianya, tetapi Vinicius berhasil menjadi pemain yang dibutuhkan Real Madrid untuk tampil lebih baik. Bahkan pada usia 18 tahun, ia menantang beberapa pemain belakang terbaik di dunia tanpa rasa takut. Terlepas dari kekurangannya, kecepatan, energi, dan kengototan Vinicius di sayap kiri membantu Real Madrid menemukan kesuksesan di sepertiga akhir.

Selain itu, kombinasinya di depan dengan Karim Benzema terbukti menjadi ancaman yang mematikan bagi para pemain belakang lawan. Tidak diragukan lagi kalau Vinicius memainkan peran kunci dalam kebangkitan Madrid pada musim ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya