MU Mesti Rogoh Rp 1,3 Triliun untuk Jadon Sancho

Jadon Sancho juga ingin kembali ke Inggris dan MU jadi peminat serius.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 23 Mar 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2019, 21:00 WIB
Intip Latihan Pemain Dortmund Jelang Hadapi Tottenham di Wambley
Gelandang Borussia Dortmund, Jadon Sancho, dikabarkan menjadi incaran Manchester United. (AP Photo/Frank Augstein)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) mulai melakukan pergerakan serius untuk memboyong winger Borussia Dortmund, Jadon Sancho. Tapi, MU mesti merogoh 70 juta pound sterling atau setara Rp 1,3 triliun untuk mendapatkan Sancho.

Seperti dilansir The Sun, Setan Merah meningkatkan upaya mereka merekrut Sancho di tengah minat dari raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). MU akan menyiapkan tawaran menggiurkan kepada Dortmund. 

MU kabarnya telah bertemu dengan perwakilan Sancho. Pertemuan tersebut berjalan positif kendati masih dalam tahap awal.

Sancho konon lebih senang kembali ke Inggris ketimbang pergi ke Prancis. Namun, opsi bertahan semusim lagi bersama Borussia Dortmund juga terbuka.

Sancho bersinar bersama Timnas Inggris di laga kualifikasi Euro 2020, kala mengalahkan Republik Ceko 5-0, Sabtu (23/3/2019) dini hari WIB. Sancho menyumbang satu assist.

Opsi Pertahankan

Jadon Sancho
Gelandang Borussia Dortmund asal Inggris, Jadon Sancho. (AFP/Dibyangshu Sarkar)

Direktur Olahraga Dortmund, Michael Zorc, baru-baru ini mengatakan bahwa klub berencana mempertahankan Sancho musim depan. Tapi, ketertarikan kepada mantan pemain Manchester City itu sangat tinggi.

Terjadi perebutan antara MU dengan PSG demi mendapatkan tanda tangan Sancho musim panas nanti. Asal harga sesuai, Die Borussen sepertinya tidak keberatan melepas pemain berusia 18 tahun itu.

Bersinar

Sancho merupakan mantan pemain tim muda Manchester City. Gagal menembus tim senior The Citizens, Sancho dibeli Dortmund dan bersinar di musim keduanya di Bundesliga Jerman.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya