Atlet MMA Indonesia Harus Bidik Sabuk Juara ONE Championship

Sejumlah atlet MMA Indonesia turut meramaikan ONE Championship. Mereka harus mengincar sabuk juara ajang promosi tersebut.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 11 Mei 2019, 06:20 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2019, 06:20 WIB
Priscilla Hertati Lumban Gaol
Priscilla Hertati Lumban Gaol merayakan kemenangan atas Nou Srey Pov di ajang One Championship bertajuk One: For Honor. (Dok One Championship)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah atlet mixed martial arts (MMA) asal Indonesia terus menimba pengalaman dengan tampil di ajang ONE Championship bertajuk One: For Honor di Istora Senayan, Jakarta, awal bulan ini.

Pada One: For Honor, Priscilla Hertati Lumban Gaol menang atas Nou Srey Pov asal Kamboja. Adrian Mattheis menaklukkan Himanshu Kaushik (India).

Sunoto mengalahkan rekan senegara Paul Lumihi yang melakoni debut di ONE Championship. Kemenangan turut dipetik Angelo Bimoadji yang memembungkam Guntur. Sementara Rudy Agustian dikalahkan Chan Rothana (Kamboja).

Atlet asal Indonesia yang berlatih di bawah Bali MMA, Stefer Rahardian dan Anthony Engelen, menyebut partisipasi mereka penting dalam usaha menjadi juara.

"Secara keseluruhan atlet Indonesia sudah memberikan yang terbaik yang mereka miliki. Apapun hasilnya, itu sudah menjadi bagian dari kerja keras dan doa hingga bisa tiba di atas ring," kata Stefer.

"Siapapun atlet Indonesia yang berkompetisi di ONE Championship pasti punya mimpi untuk merebut sabuk juara. Tentunya, untuk menuju ke sana dibutuhkan kerja keras, latihan, disiplin, attitude, serta doa dan dukungan," sambungnya dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Kembangkan Teknik

Priscilla Hertati Lumban Gaol
Priscilla Hertati Lumban Gaol berduel melawan Nou Srey Pov di ajang One Championship bertajuk One: For Honor. (Dok One Championship)

Engelen secara khusus menyorot kinerja Priscilla yang meraih kemenangan dengan angka mutlak. Hasil ini menebus kekalahannya dari Puja Tomar (India) di One: Eternal Glory, 19 Januari lalu.

"Priscilla telah melakukan teknik-teknik yang baik melalui tendangan dan upaya take down. Menurut saya dia perlu lebih mengembangkan lagi teknik ground handling," ungkapnya.

"Saat berada di ground ia kurang bisa melancarkan serangan maupun teknik hingga lawan melakukan submission. Namun, pertandingannya sangat menarik untuk disaksikan dan saya bangga karena kemenangan jadi milik Indonesia," sambung Engelen.

Target Tinggi

Engelen turut memberikan selamat kepada Adrian dan Angelo. Sedangkan dia menilai Rudy kurang beruntung karena kelelahan.

"Atlet harus mengincar target tinggi. Tapi jangan fokus menjadi juara saja. Ada perjalanan menuju target besar itu. Selama fokus, maka target itu akan tercapai. Namun kita harus mengatasi semua hal menuju target besar itu," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya