Liputan6.com, Jakarta - Ajang ONE Championship bertajuk One: For Honor di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (3/5/2019), menghadirkan berbagai laga kelas dunia dan menggoreskan sejarah baru pada perebutan juara Muay Thai kelas terbang.
Jonathan Haggerty merebut sabuk ONE Championship usai mengalahkan petarung legendaris asal Thailand, Sam-A Gaiyanghadao.
Advertisement
Baca Juga
Atlet asal Indonesia yang berlatih di bawah Bali MMA, Stefer Rahardian dan Anthony Engelen, menganalisa pertandingan tersebut.
"Keputusan ONE Championship mempertemukan Sam-A dengan Jonathan sangat tepat. Jonathan adalah seorang rising star di kancah Muay Thai," kata atlet MMA asal Indonesia Stefer Rahardian dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
"Ini adalah sebuah pernyataan dari Jonathan. Dia menunjukkan kemampuan Muay Thai yang dimilikinya tidak kalah dari Sam-A, seorang legenda dunia. Secara skill, keduanya sangat bagus. Menurut saya, keputusan kemenangan Jonathan sudah sangat adil," sambung petarung berusia 32 tahun itu.
Pujian Engelen
Â
Engelen turut melontarkan pujian. Dia menyebut duel Sam-A dan Jonathan sebagai pertarungan Muay Thai terbaik yang pernah dilihatnya.
"Kalau statisik mereka dibandingkan, Sam-A sudah punya lebih dari 300 kemenangan, dibandingkan Jonathan yang baru mencapai belasan. Namun, Jonathan berhasil mengalahkan Sam-A dengan disiplin Muay Thai murni," papar petarung berusia 33 tahun ini.
âSeluruh teknik Muay Thai murni yang ditampilkan Jonathan mencakup pukulan, sikutan, tendangan kaki, tendangan lutut, jumping elbow, berhasil menghantam Sam-A hingga terjatuh beberapa kali,â sambung Engelen.
Advertisement
Layak Menang
Engelen pun menyebut Haggerty layak meraih kemenangan. "Haggerty memberikan 200% upayanya di pertandingan tersebut. Saya sangat menghargai perjuanngannya sehingga sabuk gelar juara kini pindah ke Inggris," pungkasnya.