Liputan6.com, Jakarta Duel Arema FC melawan tuan rumah PSS Sleman pada laga pembuka Shopee Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5/2016) sempat diwarnai keributan. Ini disebabkan karena munculnya provokator diantara suporter.
Arema FC menyesalkan terjadinya kericuhan ini.Kericuhan disebut terjadi akibat aksi provokator yang tidak ingin sepak bola Indonesia berjalan dengan aman dan lancar.Â
Baca Juga
Advertisement
"Intinya kami sangat menyesalkan kejadian tersebut. Berdasarkan pengamatan kami dan laporan Aremania yang hadir langsung, aksi itu dilakukan oleh provokator yang tidak ingin sepak bola Indonesia berjalan dengan aman dan tertib," kata CEO Arema FC, Agoes Soerjanto.
Aksi provokator itu sudah merusak keseruan pada laga pembuka kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia. Agoes berharap, memberantas provokator sepak bola menjadi pekerjaan utama seluruh elemen sepak bola di tanah air.
"Sepak bola dilahirkan dengan semangat persahabatan. Ke depan menjadi tugas kita bersama untuk memberantas provokator sepak bola yang mencederai nilai-nilai persahabatan dari sepak bola itu sendiri," kata CEO Arema FC ini.
Â
Sudah Koordinasi
Hubungan Aremania dan pendukung PSS Sleman sebenarnya berjalan cukup harmonis. Sebelum datang ke Sleman, Aremania sudah melakukan koordinasi yang matang dengan perwakilan suporter tuan rumah dan Panitia Pelaksana (Panpel) PSS Sleman.
Aremania sendiri hadir di Stadion Maguwoharjo untuk mendukung tim kesayangannya berlaga. Mereka memenuhi kuota yang diberikan oleh Panpel PSS Sleman yakni sebesar 2.000 tiket. Aremania tidak hanya datang dari Malang, tapi juga daridaerah di sekitar Jawa Tengah.
Maklum duel ini sangat membuat antusias suporter kedua klub untuk mendukung tim kesayangan masing-masing, termasuk dari Aremania.
Advertisement