Pindah ke MU, Van Persie Akhirnya Mengaku Melukai Hati Arsenal

Di MU Van Persie meraih sesuatu yang tak didapatnya di Arsenal, yaitu gelar Premier League. Titel itu diraihnya pada musim pertama di Old Trafford, plus merebut penghargaan Sepatu Emas.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 24 Mei 2019, 10:10 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2019, 10:10 WIB
FOTO: Deretan Top Scorer 16 Besar Liga Champions Sepanjang Masa
Robin Van Persie meraih gelar Liga Inggris bersama MU. (AFP/Glyn Kirk)

London - Robin van Persie memberikan pernyataan menarik soal kepindahannya ke MU dari Arsenal tujuh tahun lalu. Ia mengaku melukai fans The Gunners untuk kepindahan itu.

Pemain asal Belanda itu bergabung ke Arsenal saat berusia 20 tahun pada 2004. Dia kemudian menghabiskan delapan tahun di klub London Utara tersebut sebelum hengkang ke MU. Kepindahan tujuh tahun silam tersebut memancing kemarahan fans Arsenal karena MU saat itu berstatus rival besar The Gunners.

Di MU Van Persie meraih sesuatu yang tak didapatnya di Arsenal, yaitu gelar Premier League. Titel itu diraihnya pada musim pertama di Old Trafford, plus merebut penghargaan Sepatu Emas. 

Meskipun meminta maaf kepada fans Arsenal, Van Persie tak pernah menyesali keputusannya menyeberang ke Setan Merah.  

"Saya tahu fans marah kepada saya. Saya seorang kapten, top scorer, dan kami finis ketiga pada tahun itu. Tapi, kadang kala Anda merasa butuh tantangan, sebuah petualangan baru," kata Van Persie, seperti dilansir Four Four Two, Kamis (23/5/2019). 

Van Persie sangat menyadari kepergiannya ke MU telah mematahkan hati fans Arsenal. Selama berkostum The Gunners, dia telah menjelma menjadi pahlawan klub. 

"Jika saya melukai orang lain, saya meminta maaf. Tapi, itulah saya. Saya membuat keputusan dan tak menyesalinya. Tapi, bukan berarti saya melihat Arsenal dengan cara negatif," kata Van Persie. 

"Saya tak bisa mengeluarkan satu kata buruk pun tentang Arsenal Football Club. Itu klub sepak bola yang indah. Saya menikmati masa fantastis di sana. Saya datang sebagai bocah, pergi sebagai pria dewasa, dan pemain yang matang," ujar Van Persie. 

 

Tak Bisa Menyenangkan Semua Orang

Van Persie juga menjelaskan cerita di balik kepergiannya. Dia mengklaim saat itu hubungannya dengan sang manajer, Arsene Wenger, baik-baik saja.  

"Sepanjang proses hendak pergi, Arsene Wenger dan saya tak pernah beradu argumen atau bertengkar hebat. Kami kadang kala hanya berbeda gagasan. Pada momen krusial, Anda harus membuat keputusan berat, dan itu keputusan yang sangat berat. Tapi Anda harus mempertahankan keputusan itu dan itulah yang saya lakukan," kenang Van Persie. 

"Anda tahu jika membuat keputusan seperti itu, Anda tak bisa menyenangkan semua orang. Saya belajar untuk menjadi diri sendiri, saya akan membuat keputusan tentang hidup saya dan menerimanya."

"Terima kasih Tuhan, saya memenangi gelar liga di sana (Mancheter United)," sambung Van Persie dengan gembira. 

Van Persie meninggalkan Arsenal dengan mengantongi satu gelar Piala FA dan satu trofi Community Shield. Tak ada gelar Premier League. 

Namun, Van Persie mengatakan bermain di bawah asuhan Wenger bersama rekan-rekannya berimbas besar pada perkembangan karier dan kemampuannya. 

"Jika melihat periode di Arsenal, saya merasa bangga. Saya datang sebagai bocah, bermain bersama Dennis Bergkamp, Thierry Henry, Patrick Vieira, Robert Pires, Sol Campbell, Kolo Toure...itu sebuah impian. Saya seperti seorang bocah di toko permen," urai Van Persie. 

"Jadi itu momen yang sangat spesial. Saya belajar banyak hanya dengan melihat para pemain itu, melihat bagaimana mereka bersikap, bagaimana kehidupan mereka, bagaimana mereka bermain dan berlatih. Itu krusial bagi saya," kat Van Persie.  

Sumber: Bola.com

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya