Dibuang Chelsea, Fabregas Beberkan Sikap Keras Kepala Sarri

Cesc Fabregas terdepak dari skuat Chelsea setelah Maurizio Sarri ditunjuk sebagai pelatih anyar pada musim panas tahun lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jun 2019, 05:30 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2019, 05:30 WIB
cesc fabregas
Cesc Fabregas terdepak dari skuat Chelsea setelah kedatangan Maurizio Sarri di kursi pelatih. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Liputan6.com, London - Mantan pemain Chelsea, Cesc Fabregas, tidak sungkan menyebut Maurizio Sarri sebagai sosok yang keras kepala. Dengan jelas, ia menggambarkan betapa sulitnya mengubah pandangan mantan pelatihnya tersebut.

Fabregas merupakan 'korban' dari masa kepemimpinan Sarri yang belum genap berjalan satu tahun. Segudang pengalaman yang ia dapatkan bersama klub besar lain seperti Arsenal dan Barcelona tak cukup menjamin ia bisa diberi kesempatan bermain reguler.

Sarri lebih memilih nama-nama lain seperti N'Golo Kante, Jorginho yang ia boyong dari Napoli, hingga Ross Barkley dan Ruben Loftus-Cheek untuk mengisi lini tengah Chelsea. Alhasil, Fabregas harus puas menjadi penghangat bangku cadangan di musim ini.

Sadar bahwa dirinya tidak akan mendapatkan tempat, Fabregas memilih untuk mengalah. Pada bulan Januari lalu, ia memutuskan bergabung dengan salah satu klub Prancis, Monaco. Kehadirannya membuat tim asuhan Leonardo Jardim itu lolos dari zona degradasi.

Kerja sama Fabregas dan Sarri di Chelsea tidak berlangsung lama, namun itu sudah cukup untuk membuatnya mengenal mantan pelatih Napoli tersebut. Salah satu karakteristik pria berumur 60 tahun itu yang tak bisa dilupakan Fabregas adalah keras kepala.

"Dia adalah pelatih yang memiliki ide tersendiri dan enggan berpindah dari itu terlalu jauh. Dia punya ide soal keinginannya memainkan sepak bola yang sangat ingin ia terapkan," tutur Fabregas dikutip dari Sky Sports.

"Tak peduli apapun yang anda katakan, apapun yang anda sarankan, apapun opini anda, dia tidak akan pernah berubah," lanjutnya.

 

Tak Membenci

Maurizio Sarri
Manajer Chelsea, Maurizio Sarri, dinilai orang yang keras kepala oleh Cesc Fabregas (AFP/Glyn Kirk)

Tetapi, Fabregas tak bisa serta merta membencinya. Meskipun keras kepalanya sudah mencapai level tertinggi sekalipun, gelandang asal Spanyol itu tak bisa apa-apa kecuali menghormati apapun yang ia lakukan.

"Dia melakukan semuanya dengan cara yang ia suka. Dia punya visi tersendiri soal sepak bola dan, pada akhirnya, dia akan tetap seperti itu dan anda harus menghormatinya," tandasnya.

Sarriball

Gaya sepak bola Sarri di Chelsea tidak banyak berubah, meski sempat didesak mundur oleh para penggemar. Ia tidak bergeming walaupun skema 'Sarriball' miliknya dituding sebagai biang penampilan buruk klub berjuluk The Blues itu di awal tahun 2019.

Pada akhirnya, ia berhasil membuktikan publik salah dengan torehan apik di musim perdananya. Ya, Chelsea sukses mencapai final Carabao Cup, finis di posisi tiga Premier League, dan meraih gelar Liga Europa berkat racikan taktik darinya.

Sumber: Bola.net

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya