4 Alasan PSM Makassar Bisa Kunci Gelar Juara Shopee Liga 1 2019

PSM Makassar menjadi satu dari sekian tim yang konsisten sejak era Liga 1 diputar.

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 06 Jul 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2019, 20:00 WIB
PSM Makassar
PSM Makassar menjadi satu dari sekian tim yang konsisten sejak era Liga 1 diputar. (Bola.com/Adreanus Titus)

Jakarta - PSM Makassarmenjadi satu klub paling konsisten sejak era Liga 1 diputar. Pada 2017, tim berjulukan Pasukan Ramang ini mengakhiri musim dengan finis di posisi tiga.

PSM Makassar hanya tertinggal tiga poin dari tim peringkat kedua dan kampiun Liga 2 2017, Bali United dan Bhayangkara FC.

Setahun berselang, prestasi PSM meningkat. Namun, Pasukan Ramang hanya berhasil naik satu strip pada klasemen akhir Liga 1 2018.

Tim Juku Eja berada di posisi runner-up setelah kalah bersaing dari Persija Jakarta. Sempat memimpun klasemen hingga menjelang akhir musim, laju Pasukan Ramang terpeleset. Trofi juara pun melayang ke ibu kota.

PSM Makassaringin membayar kegagalan pada dua musim terakhir du Liga 1 2019. Pasukan Ramang pun memulai kompetisi dengan lumayan. Dua kemenangan, satu kali seri, dan sekali kalah jadi catatan pada empat partai awal.

Konsisten

Piala AFC 2019: PSM Makassar Vs Becamex Binh Duong
Bek PSM Makassar, Asnawi Mangkualam, saat melawan Becamex Binh Duong pada laga semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2019 di Stadion Pakansari, Rabu (26/6). PSM menang 2-1 atas Becamex Binh Duong. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Di setiap musimnya sejak 2017, performa PSM sangat konsisten. Buktinya, peringkat Pasukan Ramang selalu membaik.

Namun, peta persaingan di musim ini sedikit bergerak. Juara bertahan Persija Jakarta masih terpuruk di papan bawah. Saingan terberat PSM adalah Bali United.

Sejauh ini, Bali United berada di puncak klasemen dengan mengemas lima kemenangan dan satu kali hasil imbang. Pasukan Ramang juga perlu mewaspadai Madura United dan Tira Persikabo, yang masih belum terkalahkan di musim ini.

Pergantian Pelatih

PSM Makassar Vs Becamex Binh Duong
Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic, saat melawan Becamex Binh Duong pada laga semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2019 di Stadion Pakansari, Rabu (26/6). PSM menang 2-1 atas Becamex Binh Duong. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

PSM dikagetkan dengan keputusan Robert Rene Alberts dari kursi kepelatihan pada awal tahun ini. Arsitek asal Belanda itu adalah juru taktik yang membuat Pasukan Ramang kembali bertaji pada dua musim terakhir.

Sebagai pengganti Robert, PSM menetapkan Darije Kalezic, arsitek berkebangsaan Bosnia-Herzegovina namun sarat pengalaman melatih di Belanda. Kalezic hadir tanpa banyak mengubah materi pemain lokal dan asing PSM.

Kalezic tidak membutuhkan waktu lama beradaptasi. Pasukan Ramang mampu dibawanya melaju hingga babak semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2019.

Komposisi Pemain Asing Menjanjikan

Striker PSM Makassar, Eero Markkanen, berlari saat melawan Lao Toyota FC pada laga Piala AFC 2019. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)
Striker PSM Makassar, Eero Markkanen, berlari saat melawan Lao Toyota FC pada laga Piala AFC 2019 di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (13/3). PSM menang 7-3 atas Lao. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

PSM hanya mempertahankan dua pemain asingnya pada musim lalu. Keduanya adalah duo Belanda, Marc Anthony Klok dan Wiljan Pluim.

Untuk melengkapi keduanya, Pasukan Ramang mendatangkan Aaron Evans (Australia) dan Eero Markkanen (Finlandia).

Pada musim lalu, Evans memperkuat Barito Putera. Adapun, Markkanen pernah membela Real Madrid B di Spanyol.

Sejauh ini, Markkanen telah membukukan lima gol bagi PSM di Piala Indonesia. Namun di Liga 1, bomber berusia 28 tahun itu masih nihil gol.

Kunci Ada di Pluim

Para pemain PSM Makassar merayakan gol yang dicetak Wiljan Pluim ke gawang Lao Toyota FC pada laga Piala AFC. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)
Para pemain PSM Makassar merayakan gol yang dicetak Wiljan Pluim ke gawang Lao Toyota FC pada laga Piala AFC 2019 di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (13/3). PSM menang 7-3 atas Lao. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Wiljan Pluim adalah salah satu pemain asing terbaik di Liga 1. Bergabung pada pertengahan 2016, gelandang asal Belanda itu adalah nyawa permainan Pasukan Ramang.

Pluim berperan sebagai jenderal lapangan tengah PSM. Tugasnya adalah mengatur permainan. Ia ahlinya dalam menggiring serta mengolah bola.

Sejak musim ini, Pluim didapuk sebagai kapten PSM. Menarik menanti kepemimpinan jebolan Eredivisie ini untuk mengakhiri penantian 19 tahun Pasukan Ramang menjadi yang terbaik di Indonesia.

Pluim telah 75 kali bermain untuk PSM. Dari jumlah tersebut, pemain berusia 30 tahun ini mengumpulkan 20 gol dan 23 assists.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya