Paris - Mauro Icardi sudah resmi merapat ke Paris Saint Germain (PSG) dengan status pinjaman hingga 30 Juni 2020 dengan opsi permanen di akhir musim ini.
Istri sekaligus agen Mauro Icardi, Wanda Nara, mengklaim kepindahan sang suami ke PSG adalah hal terburuk baginya.Â
Baca Juga
Wanda Nara adalah sosok di balik langkah kepindahan Mauro Icardi dari Inter Milan pada tenggat bursa transfer musim panas. Wanda mengaku dirinya harus menunggu hingga bursa transfer segera ditutup karena memiliki kartu as yang bisa mempertimbangkan masa depan sang suami lantaran keberadaan Mauro Icardi di Inter Milan semakin tidak jelas.
Advertisement
"Jika saya menunggu sampai saat terakhir, itu karena saya memiliki kartu as di tangan saya. Tidak ada yang tahu, bahkan anak-anak. Mauro membawa koper kecil dan menyerahkan sisanya kepadaku," ucap Wanda Nara seperti dilansir dari Sportskeeda, Jumat (6/9/2019).
Wanda Nara mengaku kepindahan Mauro Icardi ke PSG adalah pilihan terburuk. Sebab, mereka harus merahasiakan dari anak-anaknya yang tengah menempuh pendidikan di Italia.
"Anak-anak bersekolah di Italia, jadi kami akan hidup berpindah antara Milan dan Paris. Dari tiga pilihan yang kami miliki, PSG adalah yang terburuk bagi saya, karena saya harus kembali untuk tinggal di Milan bersama anak-anak," ujarnya.
Â
Demi Kebaikan Mauro Icardi
Meski kepindahan Mauro Icardi ke PSG adalah pilihan yang terburuk, Wanda Nara tetap profesional demi kebaikan masa depan sang suami.
Mauro Icardi sempat menjadi minat sejumlah klub raksasa Eropa. Pemain asal Argentina itu dikaitkan dengan Valencia, Napoli, hingga AS Monaco. Namun, Wanda Nara menolaknya.
"Tapi saya memikirkan yang terbaik untuknya. Ada banyak klub besar Italia yang menginginkannya dan itu akan lebih mudah," kata Wanda Nara.
“Saya telah menawari peluang untuk mewakili pemain lain, suami dari teman-teman saya, tetapi saya tidak bisa karena mendukung minat Mauro sudah sangat kuat. Saya menyetujui ini semua demi cinta Mauro," imbuhnya.
Sumber: Sportskeeda
Disadur dari: Bola.com (Penulis Novie Rachmayanti/ Editor Benediktus Gerendo Pradigdo, published 06/09/2019)
Advertisement