Gairah Antonio Conte Menuju La Grande Inter Milan

Inter Milan memang beberapa kali mengalami fase terburuk dengan nihil gelar juara. Presiden Inter Milan Steven Zhang percaya bahwa Conte memiliki kemampuan yang memadai.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 17 Sep 2019, 17:15 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2019, 17:15 WIB
Inter Milan vs Lecce
Para pemain Inter Milan. (AP Photo/Luca Bruno)

Liputan6.com, Milan - Inter Milan bakal bertemu Slavia Praha pada laga pertama Grup F Liga Champions 2019/20. Kedua tim akan bertemu di markas Inter Milan, Giuseppe Meazza, Selasa (17/9/2019).

Modal penting diusung Inter Milan jelang pertandingan ini. Nerazzurri mencatat torehan apik di awal musim 2019-2020. Inter tampil sempurna di kompetisi negaranya Liga Italia.

Skuat asuhan Antonio Conte ini, untuk sementara mengungguli dua pesaing kuatnya Juventus dan Napoli usai menyapu bersih tiga pertandingan awal. Raihan ini seakan menandai era baru Inter di bawah arahan Conte. Ada gairah di klub yang dibangun pelatih asal Italia tersebut.

Banyak kalangan menilai La Beneamata –julukan Inter– telah mengambil langkah yang tepat dengan menunjuk Conte sebagai pelatih pada awal musim 2019-2020.

Conte pun sudah membuktikan bahwa penunjukannya sebagai pengganti Luciano Spalletti adalah keputusan yang tepat. Mantan pelatih Juventus dan Chelsea ini membuat permainan Inter MIlan berbeda dengan menggunakan formasi andalannya 3-5-2.


Rasa Hormat

Inter Milan Siap Hadapi Slavia Praha di Liga Champions
Pelatih Inter Milan, Antonio Conte melihat para pemainnya berlatih selama sesi latihan di Appiano Gentile, Italia (16/9/2019). Inter Milan akan bertanding melawan Slavia Praha pada grup F Liga Champions di Giuseppe Meazza, Italia. (AFP Photo/Miguel Medina)

Presiden Inter Milan Steven Zhang percaya bahwa Conte memiliki kemampuan yang memadai untuk mengembalikan Inter Milan ke masa kejayaan di sepak bola Italia dan Eropa.

"Kami memiliki kepercayaan dan juga rasa hormat yang baik dengan dia [Conte]," ujar Zhang kepada situs resmi Inter Milan.

Zhang berharap Conte bisa menjawab minimnya prestasi Inter Milan dalam delapan tahun terakhir. Dan, ia percaya Conte sudah membuktikan kualitasnya sebagai pelatih papan atas. "Kami tahu rekam jejaknya dan mentalitas juaranya, dan itulah yang dibutuhkan tim ini."

Analisa Zhang memang cukup beralasan. Conte termasuk pelatih yang piawai dalam urusan membangun tim juara. Dia adalah sosok yang berhasil membangkitkan gairah Juventus setelah terseok-seok di level domestik usai kembali dari hukuman calciopoli.

Kehadiran Conte di musim 2011/2012, sekaligus menggilas dominasi Inter dan AC Milan. Itu berdampak positif sampai saat ini untuk Juventus.

Conte juga berhasil mengembalikan gairah Chelsea yang sempat hancur lebur di era Jose Mourinho. Bahkan, di musim pertama, Conte membawa The Blues juara Liga Inggris.


Masa Keemasan

Inter Milan Vs Udinese
Para pemain Inter Milan merayakan gol yang dicetak oleh Stefano Sensi ke gawang Udinese pada laga Serie A 2019/20 di Stadion San Siro, Milan, Sabtu (14/9). Inter menang 1-0 atas Udinese. (AFP/Miguel Medina)

Pendukung setia Inter Milan, sangat berharap musim 2019/20 mendatang jadi waktu yang tepat bagi tim kesayangan mereka untuk segera menghentikan puasa gelar yang telah dijalani hampir 10 tahun lebih.

Sejak meraih gelar terakhir di ajang Coppa Italia tahun 2011 silam, Inter Milan tak lagi ditakuti. Padahal, sebelumnya La Beneamata merupakan tim Italia pertama dan satu-satunya yang meraih treble winner (Liga Champions, Serie A, Coppa Italia).

Sepanjang 111 tahun berdirinya klub, Inter Milan memang beberapa kali mengalami fase terburuk dengan nihil gelar juara, namun beberapa kali pula Si Biru-Hitam dapat bangkit dan kembali berjaya di kancah Italia dan Eropa.

Masa keemasan Inter Milan atau yang lebih dikenal sebagai Grande Inter tersebut telah terjadi dua kali, yang terakhir pada musim 2009/10 dengan raihan treble winner saat berada di bawah arahan Jose Mourinho.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya