Pertikaian Mane dan Salah di Liverpool Sudah Sejak Lama

Kemenangan 3-1 Liverpool di kandang Burnley, dua pekan lalu, meninggalkan cerita tak mengenakkan. Ini terkait Mane yang marah-marah usai ditarik keluar Manajer Jurgen Klopp.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 22 Sep 2019, 06:20 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2019, 06:20 WIB
Mohamed Salah - Sadio Mane
Striker Liverpool, Mohamed Salah (kiri) dan Sadio Mane. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Liverpool - Legenda Liverpool, Jamie Carragher, mengaku yakin pertikaian antara Sadio Mane dan Mohamed Salah sebenarnya sudah sejak lama terjadi di Anfield.

Kemenangan 3-1 Liverpool di kandang Burnley, dua pekan lalu, meninggalkan cerita tak mengenakkan. Ini terkait Mane yang marah-marah usai ditarik keluar Manajer Jurgen Klopp.

Mane saat itu marah bukan karena diganti, melainkan karena Salah tidak mengoper bola, meski dia dalam posisi bebas di kotak penalti. Mane yang marah-marah sampai harus ditenangkan oleh James Milner dan Roberto Firmino.

“Tidak mungkin Mane mengamuk hanya karena tidak menerima beberapa operan melawan Burnley. Rasa frustrasinya terkumpul selama berbulan-bulan, memastikan itu hanya membutuhkan pemicu untuk membawanya ke tempat terbuka," kata Carragher di Soccerway.

“Jurgen Klopp bukan manajer yang memungkinkan pemainnya memikirkan masalah negatif, jadi saya sangat curiga dia akan membicarakannya dengan kedua pemain Liverpool itu. Ironisnya, saya merasa Mane terlalu tidak mementingkan diri sendiri dalam pertandingan Liga Champions melawan Napoli pada pertengahan pekan, mencoba memberikan umpan kepada Salah ketika ia seharusnya mencoba sendiri."

 

 

Isolasi

Liverpool
Dua pemain Liverpool, Sadio Mane (kanan) dan Mohamed Salah melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Huddersfield Town, pada pertandingan di Stadion Anfield, Sabtu (27/4/2019) dini hari WIB. (AFP / Oli Scarff)

Menurut Carragher, jika Klopp mampu menyelesaikan perselisihan keduanya dengan cepat, maka takkan ada masalah besar seperti kemarin.

“Manajer menjadi waspada ketika ada kepribadian berbenturan dengan ekstrem seperti itu sehingga merusak persatuan dan semangat di dalam tim. Manajer Liverpool di era saya tidak akan pernah membiarkan itu terjadi," Carragher menambahkan.

Lawan Chelsea

Liverpool sendiri pada laga berikutnya akan menghadapi Chelsea. The Reds datang dengan modal sempurna, yaitu lima kemenangan dari lima pertandingan di Liga Inggris.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya