Liputan6.com, Jakarta - Mochamad Iriawan akhirnya menang dalam proses pemilihan ketua umum PSSI 2019-2023. Dalam Kongres Luar Biasa Pemilihan, pria yang akrab dipanggil Iwan Bule menang mutlak dalam pemilihan yang dilakukan voters
Iwan Bule meraih 82 suara dari total 83 suara. Tiga suara lainnya dianggap tidak sah.
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Erick Thohir Menilai Timnas Indonesia Punya Kualitas yang Cukup untuk Tembus Semifinal Piala AFF 2024
Arief Putra Wicaksono, salah satu calon ketua umum, mengaku bisa menerima kekalahannya. CEO Nine Sports ini mengaku senang bisa ikut dalam proses pemilihan ketua umum PSSI.
Advertisement
"Saya menikmati proses kekalahan saya," ujar Arief dikutip Antara. Alhamdulillah saya senang, sih, bisa tetap di sini sampai detik terakhir. Minimal saya bisa menunjukkan kepada para suporter kalau kekalahan itu bagian dari permainan."
Menurut Arif, menyebut, wajar Iwan Bule mendapatkan banyak suara. Dia pun mengaku tidak melihat ada kejanggalan dalam proses pemilihan ketua umum PSSI yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta tersebut.
"Pak Iwan sudah melakukan sosialisasi sejak jauh hari. Jadi saya tidak merasa ada yang sudah diatur. Saya menerima kekalahan," tutur pria berusia 39 tahun itu.
Diajak Bersinergi
Tanpa sungkan Arif pun mengaku sudah mengucapkan selamat untuk kemenangan Iwan Bule. "Saya juga sudah mengucapkan selamat untuk Pak Iwan," ujarnya.
Arif juga mengaku, Iwan Bule juga mengajak dirinya untuk bersinergi. Tujuannya adalah untuk membangun sepak bola nasional ke arah yang lebih baik.
Advertisement
Alot
Proses pemilihan ketua umum PSSI 2019-2023 sendiri berjalan alot bahkan cenderung panas di awal-awal.
Pemilihan ini juga diwarnai dengan mundurnya beberapa calon ketua umum, seperti Bernhard Limbong, Fary Djemy Francis, Yesayas Oktavianus, Aven Hinelo, Vijaya Fitriyasa, Benny Erwin dan Sarman El Hakim.
Mereka mengklaim kongres ini tidak sesuai dengan statuta FIFA. Sebelum mereka, calon ketua umum lainnya yaitu La Nyalla Mattalitti sudah sejak jauh hari menegaskan tidak ingin terlibat dalam KLB 2 November.