Bela Muslim Uighur, Ozil Takkan Dapat Dukungan dari Arsenal

Di Instagram, Ozil bersuara mengenai dugaan kekerasan terhadap muslim Uighur di Xianjiang oleh pemerintah Tiongkok.

oleh Thomas diperbarui 09 Feb 2021, 12:41 WIB
Diterbitkan 17 Des 2019, 17:50 WIB
Pesepakbola Gaji Tertinggi
Mesut Ozil (AP/Kirsty Wigglesworth)

Liputan6.com, Jakarta Mesut Ozil jadi buah bibir sejak akhir pekan kemarin. Kicauan Ozil di media sosial membuat pemerintah Tiongkok panas-dingin. Pria Jerman keturunan Turki itu mengutarakan dukungan terhadap Muslim Uighur.

Di Instagram, Ozil bersuara mengenai dugaan kekerasan terhadap muslim Uighur di Xianjiang oleh pemerintah Tiongkok. Ozil mengecam sikap Tiongkok. Dia juga menyentil negara-negara muslim lain yang diam saja melihat kejadian di Xianjiang.

"[Di China] Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah Islam dilarang, cendekiawan agama satu per satu dibunuh. Terlepas dari semua itu, muslim tetap diam. Suara mereka tak terdengar," kicau Ozil di Instagram.

Tiongkok langsung bereaksi atas tudingan Ozil ini. Pertandingan Arsenal melawan Manchester City pada lanjutan Liga Inggris akhir pekan kemarin mendadak batal ditayangkan langsung oleh televisi CCTV. Layanan live streaming juga tidak menayangkan pertandingan Arsenal.

Komentar Ozil ini bisa berdampak panjang pada Arsenal, seperti yang dialami NBA dan klub Houston Rockets. Tiongkok sempat memboikot tayangan langsung NBA gara-gara komentar GM Rockets, Daryl Morey, berkomentar memberi dukungan kepada demontran di Hong Kong.

Gara-gara kicauan Daryl Morey, Rockets kehilangan kontrak sponsor dengan beberapa perusahaan Tiongkok. Pertandingan NBA juga sempat batal ditayangkan di negeri Tirai Bambu.

 

 

Kepentingan Ekonomi

Melihat kebiasaan Tiongkok yang langsung bereaksi keras dan melakukan boikot ini, Arsenal diperkirakan tidak akan memberikan dukungan kepada Ozil.

Pengamat ekonomi sepak bola dari Universitas Liverpool Kieran Maguire ragu Arsenal akan berada di belakang Ozil. Arsenal memiliki kepentingan ekonomi yang besar dengan Tiongkok.

"Pada hal-hal seperti negosiasi untuk penawaran sponsor lokal, tur pra-musim, penjualan barang dagangan, saya pikir itu akan berdampak negatif," kata Maguire kepada Reuters.

Tiongkok memang memiliki pangsa pasar yang besar untuk klub-klub olahraga, baik sepak bola maupun NBA. Liga Inggris mendapatkan penghasilaan 564 juta pound dari kontrak hak siar selama tiga tahun dengan Tiongkok.

Banyak klub-klub Inggris yang memiliki kontrak sponsor dengan klub Tiongkok. Arsenal juga punya kedekatan dengan Tiongkok. Meriam London memiliki akun di media sosial Tiongkok, Weibo. Jumlah pengikutnya juga sangat besar, peringkat tujuh klub Eropa terpopuler di Weibo.

"Arsenal sadar, mengingat nilai hak dan sensitivitas pemerintah Tiongkok, bahwa mereka harus memperlakukan ini selembut yang mereka bisa," lanjut Maguire.

Perlakuan Berbeda

Pemilik nomor punggung 10
Mesut Ozil (AFP/ Adrian Dennis)

Tanda-tanda Arsenal takkan memihak Ozil terlihat dari pernyataan klub di Weibo. Klub asal London menegaskan pernyataan Ozil tersebut bersifat pribadi dan tidak ada kaitan dengan klub.

Situasi ini berbeda dengan cara Arsenal menyikapi kicauan Hector Bellerin yang mengejek Boris Johnson. Arsenal tak bereaksi sama sekali.

Sejauh ini Arsenal memang belum memberikan sanksi apapun pada Ozil. Analis Amnesty Internasional William Nee berharap Arsenal tetap tak menjatuhkan hukuman untuk Ozil walau akan mendapat tekanan dari Tiongkok.

"Arsenal tidak perlu mendukung komentar Ozil, tetapi harus menyadari bahwa itu berisiko menjadi alat sensor China jika kemudian menghukumnya karena pandangannya," ujar Nee.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya