Jakarta - Ketua PSSI, Mochamad Iriawan mengungkapkan bahwa pihaknya semula berencana menyodorkan kontrak berdurasi dua tahun kepada Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Namun, negosiasi keduanya tak menemui kesepakatan.
“Mulanya kami ingin mengontrak Shin Tae-yong selama dua tahun. Namun, ada kesinambungan antartimnas yang dibanding harus terputus, maka kami kontrak empat tahun,” ujar Iriawan, yang punya nama panggilan Iwan Bule tersebut.
Baca Juga
Pengamat Sarankan Shin Tae-yong Tetap Jadi Pelatih hingga Selesai di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Jadi Bahan Perbincangan, Ini Kerugian Jika PSSI Pecat Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia 2025, Dimulai Maret dan Bergantung pada Hasil R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026
“Nanti saat memasuki tahun keempat kontrak kami akan banyak bicara dengan Shin Tae-yong,” tutur Iwan Bule.
Advertisement
Tidak ingin menyia-nyiakan kualitas Shin Tae-yong, PSSI memberikannya kewenangan dalam mengurus semua level usia Timnas Indonesia, termasuk U-22, U-20, dan U-16. Meski begitu, setiap level usia Timnas Indonesia tetap akan punya pelatih kepala tersendiri.
Shin Tae-yongadalah pelatih yang membawa Korea Selatan ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Namun, laju tim berjulukan Taeguk Warrior itu terhenti di babak penyisihan.
Menolak Tawaran China demi Timnas Indonesia
Iwan Bule mengatakan, Shin Tae-yong sampai menolak pinangan dari klub China, Shenzhen FC, demi menerima proposal PSSI sebagai manajer pelatih Timnas Indonesia. Arsitek berusia 50 tahun ini menyebutkan, sang pelatih merasa lebih tertantang dengan tawaran dari PSSI.
“Sebenarnya, tawaran kontrak untuk dia dari klub China itu lebih besar. Tapi, ada sesuatu yang ia inginkan dari Timnas Indonesia yaitu talenta sepak bola,” imbuh Iwan Bule.
“Masyarakat dan animo publik yang sangat besar itu menjadi tantangan untuk dia mengangkat nama dia di mata dunia,” jelas Iwan Bule.
Advertisement