Dari Juventus ke Klub Qatar, Mandzukic Menganggap Dirinya Pejuang

Mario Mandzukic menganggap dirinya seorang pejuang, menyusul akhir pahit kiprahnya bersama Juventus.

oleh Aning Jati diperbarui 03 Jan 2020, 20:45 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2020, 20:45 WIB
AC Milan vs Juventus
Striker Juventus, Mario Mandzukic (tengah) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang AC Milan pada lanjutan Liga Serie A Italia di stadion San Siro, Milan (11/11). Juventus menang 2-0 atas AC Milan. (AP Photo / Daniel Dal Zennaro)

Doha - Mario Mandzukic resmi bergabung dengan klub Qatar, Al Duhail. Pemain asal Krosia itu diperkenalkan secara resmi di Doha pada Kamis (2/1/2020). Dalam sesi perkenalan tersebut, ia masih mengenang kebersamaannya bersama Juventus, dalam nada positif.

Sebelum hijrah ke Al Duhail, Mario Mandzukic bak mengalami mimpi buruk di Juventus. Ia tak sekalipun turun memperkuat Nyonya Tua sejak Mei 2019.

Padahal, sebelum kedatangan Maurizio Sarri sebagai pelatih kepala Nyonya Tua, Mandzukic terbilang jadi andalan di sektor depan klub yang bermarkas di Turin tersebut.

Namun, selama itu, Mario Mandzukic mengaku memiliki waktu untuk mempertimbangkan semua tawaran yang datang kepadanya. Karier panjangnya di sepak bola Eropa justru membuatnya berpikir serius mencari lingkungan lain untuk melanjutkan kiprahnya.

"Tak bermain merupakan sesuatu yang baru bagi saya," ungkap Mandzukic, menyiratkan betapa ia mengalami momen kelam dalam hidupnya, setidaknya dalam enam bulan terakhir.

"Tapi, saya ini pejuang seumur hidup saya. Jadi, saya terus berjuang menjaga kondisi tetap bugar. Jelas, saya perlu mengenal rekan satu tim baru saya, tapi saya merasa baik dan menjaga diri saya dalam kondisi prima," imbuhnya.

"Saya tak suka bicara tentang masa lalu, jadi mari melihat ke masa depan. Saya sudah menyampaikan semua yang ingin saya katakan di media sosial, dan saya tak ingin mengulanginya," lanjut pemain berusia 33 tahun itu.

Tidak lama setelah dikonfirmasi meninggalkan Juventus dan gabung Al Duhail, Mandzukic menggugah salam perpisahan penuh haru, tepat pada Hari Natal (25/12/2019).

Dalam ucapannya itu, kendati diperlakukan bak habis manis sepah dibuang, Mario Mandzukic tetap berterima kasih kepada sosok-sosok di Juventus, termasuk rekan satu tim, serta menyatakan kebanggaannya ikut membawa raksasa Serie A itu memenangi berbagai gelar dalam 4,5 tahun kebersamaan.

Bantah Berkonflik dengan Ronaldo

Mario Mandzukic
Pemain Juventus, Mario Mandzukic dan Sami Khedira, saat latihan jelang laga Liga Champions di Vinovo, Turin, Senin (2/4/2018). Juventus akan berhadapan dengan Real Madrid. (AFP/Marco Bertorello)

Mario Mandzukic juga membantah terlibat perseteruan dengan megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, dalam sesi latihan.

"Semua orang tahu dia itu pemain yang luar biasa dan bekerja keras untuk meningkatkan dirinya. Saya sangat menikmati bermain bersamanya, karena kami saling memahami satu sama lain dengan sempurna," kata Mandzukic.

Mandzukic dan Ronaldo bahu-membahu di sektor penyerangan Juventus pada musim 2018-2019, saat Nyonya Tua masih dibesut Massimiliano Allegri. 

Kini, Mandzukic sudah membuka lembaran baru. Di Al Duhail, ia bisa bereuni dengan sesama eks pemain Juventus, yakni Medhi Benatia.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih pada Al Duhail, karena sejauh ini saya menikmati hari-hari yang menyenangkan di sini dan menerima bantuan, baik di dalam maupun luar lapangan. Saya segera merasa seperti di rumah sendiri dan ini sinyal bagus buat saya," ucapnya.

"Saya juga bisa berjumpa Medhi Benatia lagi, pemain dan sosok yang sangat luar biasa. Kehadirannya di sini sangat berguna buat saya," imbuh Mandzukic.

Sumber asli: Football Italia

Disadur dari Bola.com (Penulis Aning Jati, Editor Benediktus Gerendo Pradigdo, Published 03/1/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya