PT LIB Rencanakan Kick-off Liga 1 2020 Dimulai 29 Februari Mendatang

PT LIB ingin memulai Liga 1 2020 pada 29 Februari atau hanya lebih cepat 24 jam dari rumusan awal. Kini, rencana ini tinggal menunggu ketok palu dari PSSI.

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 22 Jan 2020, 18:50 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2020, 18:50 WIB
PSSI, PT LIB, RUPS PT LIB
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria (tengah), diapit manajerial interim PT Liga Indonesia Baru, Dirk Soplanit (kiri) dan Gusti Randa, usai RUPS PT LIB di Hotel Sultan, Senayan, Kamis (28/2/2019). (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

Jakarta PT Liga Indonesia Baru (LIB) merubah jadwal kick-off Liga 1 2020. Mulanya, PT LIB akan menggulirkan kompetisi pada 1 Maret 2020.

Namun, belakangan, pembukaan kompetisi kasta teratas Liga Indonesia itu dimajukan sehari.

Komisaris PT LIB, Gusti Randa mengatakan, pihaknya ingin memulai Liga 1 2020 pada 29 Februari atau hanya lebih cepat 24 jam dari rumusan awal.

Dengan adanya jadwal baru ini, turnamen pramusim Piala Presiden kemungkinan tidak digelar. Pasalnya, jadwal terlalu mepet. Minimal, Piala Presiden berlangsung selama 20 hari. Jika berlangsung pada akhir bulan ini, maka peserta hanya punya waktu sekitar 10 hari sebelum menyongsong kompetisi.

Liga 1 2020 kini tinggal menunggu ketok palu dari PSSI. Organisasi yang dipimpin oleh Mochamad Iriawan itu akan melangsungkan kongres tahunan di Bali pada Sabtu (25/1/2020).

Di Kongres PSSI itu, segala sesuatu tentang kompetisi hingga regulasi akan dirumuskan dan disahkan.

"Benar, Liga 1 2020 rencana dimulai pada 29 Februari 2020. Soal ada atau tidak adanya Piala Presiden, lebih jelasnya menunggu Kongres PSSI," ujar Gusti Randa kepada Bola.com, Rabu (22/1/2020).

Subsidi Rp15 Miliar Terwujud?

PT LIB
PT Liga Indonesia Baru (LIB). (Liga 1)

Pada masa kampanye sebelum terpilih sebagai Ketua PSSI, Mochamad Iriawan mengumbar janji akan menaikkan subsidi bagi peserta Liga 1 dari Rp7,5 miliar menjadi Rp15 miliar. Nantinya, wacana tersebut dibahas pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB di Bali, Kamis (23/1/2020).

"Saya pernah ditanya seperti itu, kalau klub tentu mengharapkan subsidi meningkat. Kami harus melihat subsidi bukan satu-satunya anggaran yang membiayai klub. Klub itu harus moderen, bisa mencari segala pemasukan, sehingga subsidi jadi bagian nomor sekian," imbuh Gusti Randa belum lama ini.

"Kami dari PT LIB semua tergantung federasi. Menurut saya, angka itu terlalu naik drastis. Kami selama ini berikan Rp7,5 m dan dibayar per termin. Tapi kalau kejadian, sangat bagus. Tapi lebih baik jangan berpikir dulu ke sana," jelasnya.

 

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Muhammad Adiyaksa / Editor: Wiwig Prayugi, published 22/1/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya