Los Angeles - Kabar duka datang dari legenda NBA, Kobe Bryant. Dia meninggal dunia karena kecelakaan helikopter, Minggu (27/1/2020) waktu setempat.
Tak hanya Bryant, putrinya, Gianna juga ikut meninggal dalam kecelakaan maut tersebut. Seperti diberitakan TMZ, Kobe Bryant dikabarkan sedang bepergian bersama dengan rekan-rekannya dengan helikopter pribadi.
Kobe Bryant meninggal di usianya menginjak 41 tahun. Dia meninggalkan seorang istri, Vanessa dan tiga anak lainnya.
Advertisement
Meninggalnya Kobe Bryant tentu saja mengejutkan publik basket dunia, terutama penggemar NBA. Pasalnya, Kobe Bryant dikenal pebasket yang sangat menginspirasi.
Kobe Bryant sepanjang kariernya di era 1996-2016 hanya bermain untuk LA Lakers. Total, lima gelar NBA dia sumbangkan untuk Lakers.
Selain performa ciamik, kata-kata yang dilontarkan Kobe Bryant juga menginspirasi dan memotivasi. Berikut ini Bola.com merangkum dari berbagai sumber, kata-kata inspiratif Kobe Bryant.
Kata-kata Inspiratif Kobe Bryant
"Saya tidak ingin menjadi Michael Jordan berikutnya, saya hanya ingin menjadi Kobe Bryant."
"Orang tua saya adalah tulang punggung saya. Mereka masih ada. Mereka satu-satunya orang yang akan terus mendukungmu meski kamu tidak mencetak skor sama sekali atau mencetak 40 poin."
"Saya punya keraguan atas diri saya sendiri. Rasa tidak aman. Saya punya rasa takut akan gagal. Kita semua punya rasa ragu. Kamu tidak bisa meragukan hal itu. Tapi kamu juga tidak boleh hancur karena itu."
"Beberapa dari kamu menyukai saya. Beberapa dari kamu tidak."
"Kemenangan adalah segalanya. Tidak ada area abu-abu. Tidak ada kata nyaris."
"Saya tidak tahu apakah saya bisa sampai ke bulan atau tidak. Kalau saya jatuh dari tebing, atau ketinggian, biarlah seperti itu. Saya tetap akan belajar."
"Semua orang melihat jam tanganmu karena itu mewakili siapa dirimu, sebuah nilai dan gaya hidupmu."
"Saya merasa, seorang pelatih bukanlah pelatih yang bagus sebelum dia dapat memenangkan kejuaraan."
"Saya memiliki keraguan akan diri sendiri. Saya merasa tidak aman. Saya takut gagal. Aku punya malam-malam saat aku muncul di arena dan aku merasa punggungku sakit, kakiku sakit, lututku sakit. Lalu saya berpikir bahwa itu semua tidak ada. Saya hanya ingin bersenang-senang. Kita semua memiliki keraguan diri. Kamu juga tidak dapat menyangkalnya, tapi kamu juga tidak boleh menyerah pada hal tersebut. Kamu harus menyatu dengan keraguan tersebut."
"Saya akan melakukan apapun yang diperlukan untuk memenangkan pertandingan, apakah itu duduk di bangku sambil melambai-lambaikan handuk, memberikan secangkir air minum pada rekan satu tim, atau melempar tembakan untuk memenangkan pertandingan."
Advertisement
10 Kata-kata lainnya
"Orang-orang tidak mengerti seberapa terobsesinya saya dengan kemenangan."
"Jika saya panik, semuanya akan ikut panik."
"Topik tentang kepemimpinannya sangat menyentuh. Banyak pemimpin gagal karena mereka tidak memiliki keberanian untuk menyerang. Bertahun-tahun saya tidak memiliki ketakutan itu."
"Saya hanya sedang bercermin, dalam arti bahwa saya belajar untuk maju. Saya bercermin dengan sebuah tujuan."
"Jika kamu takut gagal, maka kamu mungkin akan gagal."
"Olahraga adalah guru yang hebat. Semua hal mereka ajarkan kepada saya: persahabatan, kerendahan hati dan bagaimana mengatasi perbedaan."
"Yang paling penting adalah mau mencoba dan menginspirasi orang, sehingga mereka bisa menjadi hebat dalam hal apapun sesuai dengan yang ingin mereka lakukan."
"Segala sesuatu yang negatif, tekanan, tantangan adalah suatu kesempatan bagi saya untuk bangkit."
"Saya sudah cukup nyaman dengan duduk kembali dan mencetak 21, 22 poin atau mencetak 10 poin dan 11 umpan dan membantu tim saya. Saya lebih nyaman dengan itu. Ini hanya masalah potongan yang kamu miliki di sekitarmu dan apa yang dapat kamu lakukan untuk mengangkat orang lain."
"Saya sangat ingin menang, dan saya selalu menjawab tantangan. Mendapat penghargaan dan hal-hal seperti itu … kedengarannya, yah, saya tidak peduli bagaimana kedengarannya, bagi saya, mencetak nilai menjadi mudah. Ini bukan tantangan bagi saya untuk memenangkan gelar juara, karena saya tahu saya bisa."
Disadur dari: Bola.com (penulis Faozan, editor Erwin, published 27/1/2020)