Liputan6.com, Jakarta Timnas basket Indonesia akan melakoni dua laga kandang di Kualifikasi FIBA Asia 2021 pada bulan Februari ini. Pasukan Rajko Toroman menargetkan meraih satu kemenangan.
Di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021, Indonesia tergabung di Grup A bersama Thailand, Filipina dan Korea Selatan. Indonesia akan bertemu Korea Selatan pada 20 Februari 2020 dan Filipina tiga hari kemudian di Mahaka Arena, Kelapa Gading.
Baca Juga
Jelang laga akbar, timnas basket Indonesia terus mematangkan diri. Salah satunya dengan ikut di kompetisi IBL 2020 dengan memakai nama Indonesia Patriots. Pencapaian Timnas Basket cukup bagus.
Advertisement
Saat ini Indonesia Patriots menempati posisi teratas dengan lima kemenangan dan satu kali kalah hingga Jumat (31/1/2020). Satu-satunya kekalahan didapat dari Pelita Jaya.
"Kita akan memulai main di kandang sendiri. Main di Indonesia bisa kasih keuntungan buat kami karena dukungan dari suporter. Kit akan memakai kesempatan di IBL untuk menambah pengalaman," ujar manajer Timnas Basket Indonesia Fareza Tamrela.
"Pada windows 1 ini kami akan melawan Korsel dan Filipina, yang diatas kertas memiliki kemampuan di atas Indonesia. Pastinya akan menjadi tantangan yang cukup berat. Namun kami berharap bisa mencuri satu kemenangan di antara dua laga tersebut," lanjut Fareza.
Paspor
Jelang laga perdana Kualifikasi FIBA Asia Cup 2020, timnas basket indonesia masih dipusingkan status dua pemain yang akan dinaturalisasi yakni Lester Proper dan Brandon Jawato. Keduanya masih belum memegang paspor Republik Indonesia hingga 1 Februari 2020 ini.
"Paspor mereka berdua masih proses ya. Jumat kemarin kami baru bertemu kementerian terkait. Semuanya berjalan positif. Semoga paspor Lester dan Bradon segera keluar sehingga bisa main," tutur Fareza.
Brandon Jawato sendiri akan didaftarkan sebagia pemain lokal. Pasalnya Brandon memiliki darah Indonesia dari ayahnya yang berasal dari Bali.
Pria yang akrab disapa Mocha itu cukup optimistis paspor Brandon dan Lester akan segera terbit. Namun langkah cadangan sudah disiapkan jika kondisi terburuk terjadi.
"Kami ada Plan A dan Plan B. Kalau sampai belum beres kami mungkin akan memanggil pemain muda. Kandidatnya ada beberapa. Kami tidak bisa memanggil pemain dari IBL karena sudah ada kesepakatan," pungkas Mocha.
Advertisement