Wabah Virus Corona, Panitia Lokal Olimpiade Tokyo 2020 Sangat Waswas

Wabah virus Corona dikhawatirkan bakal mengganggu jalannya Olimpiade Tokyo 2020.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 06 Feb 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2020, 12:30 WIB
Serunya Menikmati Festival Salju Sapporo di Jepang
Seorang wanita memotret patung salju yang mempromosikan Tokyo 2020 selama Festival Salju Sapporo ke-71 di Taman Odori di Sapporo, Jepang, Selasa, (4/2/2020). Taman ini akan berfungsi sebagai titik awal dan akhir dari kedua perlombaan lari maraton dan di Olimpiade Tokyo 2020. (AP Photo/Jae C. Hong)

Liputan6.com, Tokyo - Panitia Lokal Olimpiade Tokyo 2020 sangat khawatir dengan penyebaran virus corona model terbaru yang telah menginfeksi puluhan ribu orang dan menewaskan 490 di antaranya. Akibat wabah ini, sejumlah pertandingan kualifikasi Olimpiade dan sejumlah agenda olahraga lainnya dibatalkan.

Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 yang akan berlangsung mulai Juli mendatang. Pimpinan National Olympic Committee (NOC), Toshiro Muto, berharap wabah ini bisa segera ditanggulangi. 

"Kami sangat khawatir dalam arti bahwa penyebaran virus menular dapat menuangkan air dingin kepada momentum untuk Olimpiade, "kata Muto seperti dilansir dari BBC.

Virus corona model terbaru pertama kali ditemukan di Wuhan, China, akhir Desember tahun lalu. Hingga saat ini, virus yang diduga berasal dari Kelelawar itu sudah menginfeksi 24.300 orang di berbagai penjuru dunia. Sampai saat ini Wuhan yang menjadi lokasi awal penemuan virus, ditutup. 

Meski demikian, virus belakangan juga ditemukan di luar China. Di Jepang, menurut data terbaru yang dikeluarkan Pusat Pengendalian Penyakit Penular Eropa, sudah ditemukan 20 kasus virus corona model terbaru. Sebanyak sepuluh di antaranya merupakan penumpang kapal pesiar di Jepang

Virus corona juga sejauh ini telah merenggut 490 korban jiwa. Dua di antaranya ditemukan di luar China, yakni Hongkong dan Filipina. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah ini sebagai isu global dan kini terus bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menanggulangi penyebarannya. 

Wabah virus corona model terbaru juga telah menyebabkan sejumlah agenda olahraga dibatalkan, termasuk kualifikasi cabang olahraga tinju yang seharusnya berlangsung di Wuhan. Kejuaraan Dunia Atletik Indoor juga ditunda. Sedangkan balapan Formula E di China sementara ditangguhkan.

Sejumlah atlet asal China yang tengah berada di luar negeri juga terpaksa dikarantina di hotel. 

 

 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

Berusaha Maksimal

Cincin Olimpiade Raksasa Mejeng di Tokyo
Pekerja berjalan di kapal tongkang yang membawa Cincin Olimpiade di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Pemerintah Jepang, melalui Perdana Menteri (PM), Shinzo Abe, menyatakan bakal bekerja keras untuk meminimalisir dampak penyebaran virus corona terhadap Olimpide 2020. Sementara Saburo Kawabuchi, walikota Kampung Atlet berharap Olimpiade Tokyo 2020 bisa berjalan lancar, apalagi ajang multievent empat tahunan ini diperkirakan bakal diikuti 11 ribu atlet dari berbagai negara. 

"Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk melindungi para atlet dan memberi mereka kenyamanan untuk menunjukkan performa terbaik mereka," kata Saburo Kawabuchi.

 

IOC Kerja Keras

Cincin Olimpiade Raksasa Mejeng di Tokyo
Sejumlah orang makan di restoran hotel ketika kapal tongkang membawa Cincin Olimpiade di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

  Sementara itu, International Olympic Committee (IOC) mengaku telah menjalin komunikasi intensif dengan WHO dan pakar kesehatan yang mereka miliki. IOC yakin semua pihak yang berwenang bakal megambil tindakan yang tepat untuk mengatasi penanggulangan wabah virus corona model terbaru. 

"Penanggulangan terhadap penyakit menular merupakan bagian penting dari rencana Tokyo 2020 untuk menjadi tuan rumah Olimpiade yang aman dan terjamin," ujar jurubicara IOC. 

"Tokyo 2020 akan terus bekerja sama dengan semua organisasi terkait dan secara hati-hati terus memantau setiap kejadian penyakit menular dan akan meninjau setiap tindakan pencegahan yang mungkin diperlukan dengan semua organisasi terkait."

"Persiapan untuk Tokyo 2020 berlanjut seperti yang direncanakan dan kami berharap untuk kembali untuk melakukan evaluasi lanjutan pada bulan Februari," jurubicara IOC menambahkan. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya