Liputan6.com, Manchester - Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Hal itulah yang menggambarkan nasib Manchester City saat ini. Mereka terancam hukuman pengurangan poin di Liga Inggris.
Manchester City kedapatan melanggar aturan Financial Fair Play. Akibat pelanggaran tersebut, tim asuhan Pep Guardiola itu dihukum tidak boleh bermain di kompetisi UEFA selama dua musim.
Tak hanya itu, Manchester City juga kena denda sebanyak 30 juta euro. Pihak The Citizens pun sudah mengkonfirmasi kalau mereka bakal melakukan banding ke UEFA.
Advertisement
Terbaru, menurut Independent, Manchester City bisa mendapat hukuman dari FA, Federasi Sepak Bola Inggris. Mereka teracam pengurangan poin di Liga Inggris.
Namun hingga saat ini, Independent belum mengetahui jumlah pengurangan poin yang akan diterima oleh tim asuhan Pep Guardiola.
Namun, hukuman ini bakal berlaku jika banding yang dilakukan Manchester City ditolak oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Jika diterima dan hukuman dari UEFA dicabut, maka sanksi dari FA tidak berlaku.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Detail Keputusan UEFA
UEFA membuat keputusan untuk melarang keikutsertaan Manchester City dari seluruh kompetisi antarklub mereka (Liga Champions, Liga Europa, dan Piala Super) mereka selama dua tahun ke depan.
Demikian pernyataan resmi otoritas tertinggi sepak bola Benua Biru:
"UEFA memperhatikan keputusan Badan Peradilan dari Badan Pengendalian Keuangan Klub (CFCB), yang dikeluarkan hari ini, yang mencakup ringkasan berikut dari konten dan efeknya yang akan diumumkan seperti yang disyaratkan oleh Aturan Prosedur yang mengatur CFCB sebagai berikut:
Menyusul sidang yang diadakan pada 22 Januari 2020, Badan Peradilan UEFA Club Financial Control Body (CFCB), yang diketuai oleh Jose da Cunha Rodrigues, hari ini telah memberi tahu Manchester City FC tentang keputusan akhir tentang kasus yang dirujuk oleh CFCB Kepala Investigator."
Â
Advertisement
Lanjutan Detail Keputusan UEFA
"Badan peradilan, setelah mempertimbangkan semua bukti, telah menemukan bahwa Manchester City FC melakukan pelanggaran serius terhadap peraturan Lisensi Klub UEFA dan regulasi Financial Fair Play dengan melebih-lebihkan pendapatan sponsor dalam akun dan dalam informasi laporan keuangan yang diserahkan ke UEFA antara 2012 hingga 2016.
Badan peradilan juga menemukan bahwa dalam pelanggaran peraturan, klub gagal bekerja sama dengan baik dalam penyelidikan kasus ini oleh CFCB."